Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Dampak Pandemi

Separo Orang Kehilangan Penghasilan karena Covid

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

NAIROBI - Satu dari dua orang di seluruh dunia mengalami penurunan penghasilan karena virus korona. Hasil studi yang dirilis pada Senin (3/5) menunjukkan orang-orang di negara berpenghasilan rendah adalah kelompok yang paling terpukul karena kehilangan pekerjaan atau pemotongan jam kerja mereka.

Perusahaan jajak pendapat yang berbasis di Amerika Serikat (AS), Gallup, yang mensurvei 300 ribu orang di 117 negara, menemukan bahwa setengah dari mereka yang memiliki pekerjaan, penghasilannya berkurang karena gangguan-gangguan akibat pandemi Covid-19.

"Di seluruh dunia, persentase ini berkisar dari yang tertinggi 76 persen di Thailand hingga yang terendah 10 persen di Swiss," kata para peneliti dalam sebuah pernyataan.

Di Bolivia, Myanmar, Kenya, Uganda, Indonesia, Honduras dan Ekuador, lebih dari 70 persen orang yang disurvei mengatakan bahwa mereka mendapat penghasilan lebih sedikit daripada sebelum krisis kesehatan global. Di AS, angka ini turun menjadi 34 persen.

Krisis Covid-19 telah menerpa pekerja di seluruh dunia, terutama perempuan, yang mendominasi sektor-sektor rentan dengan gaji rendah seperti ritel, pariwisata, dan layanan makanan. Sebuah studi oleh badan amal internasional Oxfam pada Kamis (29/4) mengatakan pandemi telah mengakibat para perempuan di seluruh dunia kehilangan pendapatan sebesar 800 miliar dollar AS.

Jajak pendapat Gallup menemukan bahwa lebih dari setengah dari mereka yang disurvei di seluruh dunia, mengatakan mereka untuk sementara berhenti bekerja di pekerjaan atau bisnis mereka.

Di 57 negara termasuk India, Zimbabwe, Filipina, Kenya, Bangladesh, El Salvador, lebih dari 65 persen responden mengatakan mereka berhenti bekerja untuk sementara waktu. Sementara negara-negara di mana orang-orang paling tidak mungkin untuk mengatakan bahwa mereka berhenti bekerja, sebagian besar berasal dari negara maju dan berpenghasilan tinggi.

Kurang dari satu dari 10 orang yang memiliki pekerjaan di Austria, Swiss, dan Jerman mengatakan bahwa mereka berhenti bekerja untuk sementara. Di AS hasil penelitian menunjukkan menunjukkan mereka berhenti bekerja untuk sementara angkanya hanya 39 persen.

Jajak pendapat tersebut juga menunjukkan bahwa satu dari tiga orang yang disurvei kehilangan pekerjaan atau bisnis karena pandemi. Itu berarti lebih dari satu miliar orang secara global.

Angka-angka ini bervariasi antar negara dengan negara berpenghasilan rendah seperti Filipina, Kenya dan Zimbabwe yang menunjukkan lebih dari 60 persen responden kehilangan pekerjaan atau bisnis, dibandingkan dengan 3 persen di Swiss dan 13 persen di AS.VoA/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top