Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Transisi Energi I Konsumen Pengguna Energi Terbarukan Itu Terus Meningkat

Sentuhan Teknologi Membuat Harga Listrik EBT Lebih Murah ketimbang Fosil

Foto : ISTIMEWA

KUNTORO MANGKUSUBROTO Mantan Menteri Pertambangan dan Energi - Karena kemajuan teknologi energi baru terbarukan akan menjadi jauh lebih murah daripada PLTU.

A   A   A   Pengaturan Font

Menurutnya, harga modul surya, turbin angin, dan baterai lithium ke depan terus menurun dan semakin kompetitif. Dalam satu dekade dari 2010- 2020 harga PV mengalami penurunan 90 persen, begitu juga harga turbin angin (PLTB) mengalami penurunan 48 persen.

The International Renewable Energy Agency (IRENA) memperkirakan harga panel surya atau PV akan turun 55 persen pada tahun 2030 dan 45-55 persen untuk turbin angin. Dalam lima tahun, harga batterai storage mengalami penurunan 40 persen.

EBT mendominasi investasi di sektor kelistrikan, setiap dollar AS yang diinvestasikan pada PLTS dan PLTB memberikan listrik empat kali lebih besar dari satu dekade lalu. Korporasi global menjadikan listrik EBT sebagai sebuah kebutuhan utama dan menjadi prasyarat berinvestasi di sebuah negara.

"Hanya di Indonesia porsi EBT masih kalah jauh dari energi fosil. Bauran EBT pada energi primer pembangkit listrik nasional jauh lebih kecil dari target Rencana Umum Energi Nasional (RUEN). Berbeda dengan tren global konsumsi batu bara di Indonesia terus meningkat, padahal potensi EBT di Indonesia jauh lebih besar," kata Fabby.

PLTU Batu Bara, tegasnya, bukanlah pembangkit listrik termurah. Jika harga batu bara 150 dollar AS per ton diteruskan ke pembangkit maka biaya pembangkit listrik dari PLTU naik 32-61 persen.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top