Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Prediksi Rupiah

Sentimen Internal Juga Negatif

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Rupiah kembali dalam tekanan setelah bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed memutuskan menaikkan bunga acuannya (FFR). Selain eksternal, tekanan juga datang dari dalam negeri menyusul perkiraan defisit neraca transaksi berjalan melampaui ekspektasi Bank Indonesia (BI).

Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Kamis (20/12) sore, melemah 55 poin dari sehari sebelumnya menjadi 14.497 rupiah per dollar AS.

Analis Valbury Asia Futures, Lukman Leong di Jakarta, Kamis, mengatakan keputusan The Fed menaikkan suku bunga acuan menjadi faktor utama penekan mata uang rupiah. "Faktor eksternal mengenai The Fed kembali mempengaruhi pergerakan mata uang sejumlah negara berkembang, termasuk rupiah," ujarnya.

The Fed menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 2,25 hingga 2,50 persen dalam Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada Rabu (19/12) waktu setempat.

Sementara itu, BI memperingatkan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) pada triwulan IV- 2018 berpotensi melebihi tiga persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top