Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Stabilitas Moneter

Sentimen Fed Akan Lebih Pengaruhi Pasar Dibandingkan Pilpres AS

Foto : Brendan SMIALOWSKI/AFP

Joe Biden Bersama Kamala Harris

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menilai sentimen kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (the Fed) akan lebih mempengaruhi pasar keuangan global dibandingkan kontestasi pemilihan presiden (pilpres) di Negeri Paman Sam tersebut.

Hal tersebut disampaikan Kepala Grup Departemen Pengelolaan Moneter & Aset Sekuritas BI, Ramdan Denny Prakoso, meresponsJoe Biden yang pada Minggu (21/7) mengumumkan mundur sebagai calon presiden dari Partai Demokrat untuk pemilihan presiden Amerika Serikat 2024. Sementara itu, calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump, disebut-sebut akan menang mudah dalam kontestasi pilpres AS kali ini.

"Sekarang sudah banyak yang memperkirakan Trump akan menang dengan mudah, tapi kita tidak tahu ya bagaimana dengan pengunduran Joe Biden tadi malam. Tapi, sebagian meyakini terkait dengan data pasar keuangan, akan lebih banyak ditentukan oleh Kebijakan the Fed dibanding terpilihnya Trump. Kita lihat nanti," ujar Denny, di Sumba, Nusa Tenggara Timur, Senin (22/7).

Seperti dikutip dari Antara, Denny menuturkan banyak yang berspekulasi potensi kemenangan Trump dalam Pilpres AS 2024 bisa mengulang apa yang terjadi sebelumnya saat Pilpres AS 2016, di mana Trump saat itu berhasil mengalahkan Hillary Clinton.

Ketika Trump dinyatakan menang, indeks dollar AS saat itu naik signifikan dari 97 hingga mencapai 101, yang artinya membuat mata uang negara lainnya melemah.

"Pertanyaannya apakah ketika Trump menang akan buat indeks dollar AS seperti yang kemarin, ini buat sebagian orang tidak yakin. Yang kemarin sampai detik-detik terakhir Trump diyakini kalah, tapi tiba-tiba hasilnya menang sehingga cukup mengagetkan dunia 'persilatan', termasuk pelaku pasar keuangan. Sebagian meyakini ini tidak akan berulang," kata Denny.

Biden Dukung Kamala

Biden sendiri mengumumkan dukungannya untuk Kamala Harris yang akan menggantikannya sebagai calon presiden dari Partai Demokrat. Menurut Biden, mendukung Harris (59) yang merupakan wakil presiden Amerika Serikat adalah keputusan terbaik yang pernah diambilnya.

Pengumuman tersebut menjadi momen yang menutup serangkaian cerita yang ada sejak debat Biden dengan kandidat yang menjadi lawannya, Donald Trump, dari Partai Republik.

Pada 27 Juni, Biden, yang berusia 81 tahun, terlihat bingung dan tidak koheren sepanjang debat pertamanya dengan Donald Trump, yang berusia 78 tahun. Kondisi itu memperkuat kekhawatiran tentang kemampuan kognitifnya.

Kinerja buruknya telah menyebabkan beberapa politisi Demokrat dan donatur menyerukan agar dia dihapus dari daftar calon presiden AS. Konvensi Nasional Demokrat dijadwalkan berlangsung di Chicago pada 19 hingga 22 Agustus 2024.

Pasar saham Asia pada hari Senin (23/7) anjlok seiring keputusan Joe Biden untuk mundur dari pencalonan Presiden Amerika Serikat, memicu ketidakpastian baru. Sementara para pedagang tampaknya tidak terpengaruh oleh keputusan Tiongkok untuk memangkas suku bunga dalam upaya untuk meningkatkan ekonominya yang tersendat.

Dikutip dari France 24, setelah upaya pembunuhan terhadap Donald Trump akhir pekan lalu, dan Konvensi Partai Republik berikutnya meningkatkan taruhan bahwa ia akan memenangkan pemilu November, para investor mencoba untuk mencari tahu konsekuensi berita terbaru dari Gedung Putih.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top