Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Sentimen Eksternal Dominan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

"Bursa Asia bergerak cenderung melemah akibat adanya kekhawatiran terhadap pertumbuhan perekonomian Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, awal pekan ini.

Akhir pekan lalu, rilis data ketenagakerjaan AS menunjukkan tingkat pengangguran turun menjadi 4,2 persen dari sebelumnya 4,3 persen, di sisi lain, nonfarm payrolls (NFP) meningkat dari sebelumnya 89 ribu menjadi 142 ribu. Meskipun mengalami kenaikan, NFP masih di bawah perkiraan pasar yang sebesar 160 ribu.

Selain itu, data NFP di bulan sebelumnya juga direvisi dari 114 ribu menjadi 89 ribu, inilah yang membuat pasar tampak khawatir sebab revisi ini dianggap cukup dalam.

Sejauh ini, pasar menyiratkan peluang 75 persen untuk pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin, sebagian karena komentar dari Gubernur Fed Christopher Waller dan Presiden Fed New York John Williams pada hari Jumat, meskipun Waller tetap membuka opsi pelonggaran agresif.

Di Tiongkok, inflasi tahunan meningkat dari sebelumnya 0,5 persen menjadi 0,6 persen, akan tetapi inflasi Tiongkok dinilai masih dibawah ekspektasi pasar yang sebesar 0,7 persen.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top