Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Sensasi Rafting Kelas Dunia di Sungai Asahan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Sungai Asahan saat ini menjadi lokasi terbaik untuk melakukan rafting. Dengan tingkat kesulitan nomor 3 di dunia, sungai ini menjadi tujuan wisata untuk memacu adrenalin.

Salah satu cara melewatkan liburan adalah dengan memacu adrenalin dengan kegiatan yang menantang. Sensasi rafting yang penuh tantangan dan sensasi, mampu menanamkan kesan mendalam yang tidak terlupakan
Di Sumatera Utara tepatnya di Kabupaten Asahan, terdapat jalur rafting yang dikagumi para rafter mancanegara. Berada di sepanjang Sungai Asahan yang airnya berasal dari Danau Toba, beberapa kejuaraan rafting dengan tajuk The Asahan Whitewater World Festival beberapa kali diadakan.
Kualitas jeram yang berada di sisi hulu Sungai Asahan memang sangat menantang. Saat ini jeramnya masuk dalam tiga besar dunia. Pada posisi pertama adalah menurut para pelaku olahraga ekstrem ini adalah Sungai Zambezi, Zambia, Afrika, kedua Sungai Colorado di Texas, Amerika Serikat.
Panjang aliran Sungai Asahan yang digunakan untuk rafting mencapai 22 kilometer. Titik awal dimulai tepat pintu air Bendungan Sigura-gura di Desa Tangga, Kecamatan Aek Songsongan, berakhir di kota Kecamatan Bandar Pulau. Arus airnya sendiri berakhir di laut selat Selat Malaka setelah melalui Teluk Nibung.
Aliran airnya yang deras dan stabil membuat aktivitas rafting tidak pernah terhalang oleh musim kemarau. Sumber airnya yang berasal dari Danau Toba dan alam di hulu sungainya yang berada Bukit Barisan yang masih terjaga, menjamin debit airnya bertahan pada angka 200 meter per kubik per detik.
Aliran untuk rafting di Sungai Asahan memiliki kedalaman rata-rata 5 meter. Dengan kemiringan yang cukup terjal, membuat air tertarik gravitasi dengan mudah. Jeram-jeramnya memiliki tingkat kesulitan 4-5 dari skala 1 hingga 6. Sebuah kondisi yang cukup sempurna untuk olahraga air itu.
Namun meski cukup deras arus sungainya beragam, mulai dari arus tenang khususnya pada lokasi yang dalam dan arus deras beriak pada lokasi yang dangkal dan berbatu. Air tentang seperti memberi "nafas" pelaku rafting untuk beristirahat sejenak setelah memaju perahu menembus jeram.
Rute Arung Jeram
Jeram paling menantang adalah Jeram Selamat Datang, Jeram Ali Imran, Jeram Batu Arang, dan Jeram Standing Wave. Jeram ini tersebar pada 4 etape pengarungan yang bisa dipilih. Etape pertama di Desa Tangga hingga Jembatan Parhitean sejauh tiga kilometer. Rute ini dijuluki dengan istilah Never Ever End Rapids, karena tipe jeramnya yang sambung menyambung dan tidak putus seolah-olah tidak pernah habis.
Rute kedua bernama Hula-Huli Run, etape ini dimulai dari belakang SD Desa Tangga dan berakhir di Zivana Rapid. Rute ketiga bernama Middle Section, etape ini dimulai dari Zivana Rapid yang berlanjut hingga Jeram Nightmare. Etape terakhir adalah Halims Run, rute ini dimulai dari Desa Batu Mamak dan berakhir di Desa Bandar Pulo.
Menurut akun Instagram Asahan River Rafting, ada beberapa pilihan yang ditawarkan, mulai dari Full Day Rafting, dan Rafting & Safari Air Terjun. Selain itu operator menyediakan paket sesuai dengan pilihan tantangan. Paket dimaksud adalah fun, extreme, dan expert.
Bagi wisatawan keluarga dan pemula bisa mengambil paket fun. Paket ini lebih murah karena rutenya tidak terlalu jauh sehingga mobilitas menuju titik awal tidak terlalu jauh. Paket fun dibanderol pada harga 300.000 per orang, extreme 400.000 per orang, dan expert 500.000 per orang.
Tarif tersebut bukan hanya untuk sewa perahu karet, transportasi menuju lokasi, dan pendamping rafter yang disebut skipper, namun sudah termasuk penginapan, makan, welcome drink, keselamatan, dokumentasi, dan souvenir.
Selain serunya mengarungi air jeram dan mempertahankan diri tidak jatuh dan perahu tidak terguling, rafter dimanja dengan pemandangan alam di sekitarnya. Batu-batu berlumur yang kadang berdiri vertikal serta hutan hijau menemani sepanjang perjalanan.
Sepanjang rute rafting di sungai itu rafter akan disuguhi dengan 7 pemandangan air terjun. Air terjun Ponot berdiri menjulang dengan ketinggian sekitar 250 meter. Air terjun lainnya adalah Air Terjun Sialogo (175 meter), Black Water (110 meter), dan Aiklimut (100 meter). Nama lainnya seperti, Air Terjun Si Harimau dan Natumika yang memiliki ketinggian masing-masing 50 meter.
Rafter juga bisa menikmati lokasi yang disebut Green Canyon. Seperti Green Canyon di Desa Kertayasa, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, tempat itu berupa bebatuan yang berdiri tegak dilapisi oleh lumut hijau karena lembabnya tempat tersebut. hay/I-1

Anyang Pakis, Kuliner Melayu yang Menggoda Lidah

Bukan hanya Sungai Asahan yang menantang, Kabupaten Asahan uga menawarkan bermacam wisata alam, budaya dan juga sejarah, yang bisa kita jelajahi selama berada di kota ini.
Pilihan selain rafting di Sungai Asahan adalah berwisata di Bendungan Sigura Gura. Bendungan ini pada dasarnya memiliki fungsi untuk mengatur ketersediaan air bersih dan juga sebagai pembangkit tenaga listrik di kawasan tersebut.
Bendungan besar ini dibangun pada 1978 dan baru selesai dibangun pada 1981, dengan tinggi mencapai 46 meter. Lokasinya berada di 23,3 kilometer dari hulu Sungai Asahan tidak jauh dari Danau Toba, yang juga merupakan salah satu tempat wisata utama di Sumatera Utara.
Bendungan Sigura-Gura menawarkan pemandangan menarik, terutama saat menjelang senja. Cahaya langit senja yang berpendar di airnya yang berwarna hijau toska lukisan alam yang bisa dipakai untuk background foto.
Sayangnya bendungan ini masih minim kunjungan wisatawan luas daerah. Alasannya mereka pasti lebih tertarik dengan Danau Toba dan Pulau Samosir, yang tidak jauh dari tempat itu.
Kabupaten Asahan yang saat ini beribukota di Kisaran, menggantikan ibu kota lama Tanjung Balai yang telah dimekarkan menjadi Kota Tanjung Balai. Di ibu kota baru itu terdapat alun alur luas dengan nama Rambate Rata Raya. Motto ini memiliki makna kerja keras bersama untuk menuju masyarakat adil dan makmur.
Taman Alun-Alun Rambate Rata Raya yang luas tersedia taman sederhana dengan banyak pepohonan hijau dan bangku beton yang tersebar di penjuru taman. Di tengah-tengah taman terdapat sebuah kolam besar yang berbentuk seperti angka delapan dan di tengahnya terdapat sebuah jembatan yang menghubungkan sisi timur dengan sisi barat kolam.
Di sisi kolam terdapat pula arena jogging track dari paving block sehingga cocok sebagai arena olahraga. Dari taman ini juga bisa menikmati pemandangan kubah dan menara Masjid Agung Haji Ahmad Bakrie dari sudut yang berbeda. Keberadaan kolam dan jembatan di tengah kolam menambah indah pemandangannya.
Kita juga bisa berkunjung ke Museum Asahan. Di museum ini ada beberapa ruangan yang menyimpan berbagai koleksi mulai dari pakaian adat dari suku-suku yang tinggal di Asahan dan miniatur rumah adatnya. Lalu juga ada berbagai senjata bersejarah yang dulu digunakan untuk melawan Belanda, serta terdapat juga berbagai peralatan hidup seperti alat pertanian, alat perdagangan hingga beberapa peralatan rumah tangga yang cukup antik.
Museum Asahan memberi gambaran sejarah kabupaten ini. Dulunya wilayah Asahan ini adalah wilayah kekuasaan Kesultanan Asahan. Di museum ini pun terdapat berbagai koleksi yang merupakan barang peninggalan dari Kesultanan Asahan seperti beberapa senjata dan barang lainnya.
Museum ini bercerita tentang sejarah panjang Tanah Asahan, mulai dari era Majapahit, kemudian kedatangan Portugis, hingga perlawanan Kesultanan Asahannya melawan kolonial Belanda. Gedung museum saat ini menempati Gedung Juang 45 Asahan.
Gedung Juang 45 sendiri adalah satu gedung yang bersejarah di Asahan karena dulunya menjadi gedung perjuangan rakyat Asahan dalam melawan kolonial Belanda. Sekarang gedung itu telah dijadikan sebagai bangunan cagar budaya yang dilindungi.
Salah satu makanan yang tidak boleh terlewatkan saat berada di Asahan adalah Anyang Pakis. Hidangan yang terbuat pakis yang tergolong tumbuhan paku-pakuan ini menawarkan rasa khas kuliner dari Kabupaten Asahan.
Dari sisi tampilannya tampak seperti urap, dengan campuran kelapa muda sebagai bahan utama bumbunya. Bedanya bumbu kelapa muda kering karena sudah disangrai terlebih dulu hingga menyerupai serundeng.
Anyang pakis sampai kini menjadi yang kuliner yang dikonsumsi masyarakat umum. Apalagi ketika bulan puasa Ramadan timba di sepanjang jalan menuju Simpang Enam hingga Masjid Raya Kisaran akan berjajar penjual anyang pakis. Uniknya dalam sekejap saja menu tersebut akan habis.
Bagi wisatawan tidak perlu menunggu bulan puasa untuk menikmatinya. Rumah Makan Status Quo yang berada di Pulau Rakyat, Kabupaten Asahan, menyediakan menu sayur ini dengan harga sekitar 10.000 per porsinya.
Asahan memiliki makanan camilan yang disebut dengan ombus-ombus. Kue ini merupakan salah satu camilan tradisional khas Sumatera Utara. Jajanan tersebut sebenarnya berasal dari Siborong-borong.
Makanan ringan ini memiliki cita rasa yang gurih serta manis legit. Ombus-ombus terbuat dari campuran antara beras ketan, tepung terigu, sedikit parutan kelapa, potongan gula merah sebagai isiannya.
Setelah itu kue tradisional ini dibungkus dengan daun pisang dan dibentuk menjadi kerucut atau segitiga, lalu langkah terakhir adalah pengukusan. Tunggu hingga matang dan ombus-ombus siap disantap
Keberadaan ombus-ombus saat ini hanya bisa ditemukan di acara adat atau festival makanan tertentu. Namun di pasar tradisional setempat kue berwarna putih di luar dan coklat di dalam ini masih dapat ditemukan. hay/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top