Semoga Tidak Terjadi Lonjakan Covid-19, Kemenkes: 10 Orang Kontak Erat Varian XBB Dinyatakan Negatif
Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril saat menyampaikan keterangan pers terkait gagal ginjal akut yang diikuti dari YouTube Kemenkes di Jakarta, Rabu (19/10/2022).
Foto: ANTARA/Andi FirdausJakarta - Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril melaporkan sepuluh orang yang mengalami kontak erat dengan pasien terinfeksi Subvarian Omicron XBB di Indonesia dinyatakan negatif.
"Kemenkes bergegas melakukan upaya antisipatif dengan melakukan testing dan tracing terhadap 10 orang kontak erat. Hasilnya, seluruh kontak erat dinyatakan negatif COVID-19 varian XBB," kata Mohammad Syahril di Jakarta, Sabtu.
Ia mengatakan Subvarian Omicron XBB yang menyebabkan lonjakan kasus di Singapura telah terdeteksi di Indonesia.
Kasus pertama XBB di Indonesia merupakan transmisi lokal, terdeteksi pada seorang perempuan, berusia 29 tahun yang baru saja kembali dari Lombok, Nusa Tenggara Barat.
"Ada gejala seperti batuk, pilek dan demam. Ia kemudian melakukan pemeriksaan dan dinyatakan positif pada 26 September 2022," katanya.
Kemudian pasien menjalani isolasi mandiri, dan pihak dokter menyatakan pasien telah sembuh pada 3 Oktober 2022.
Syahril mengatakan, meski varian baru XBB cepat menular, tapi fatalitasnya tidak lebih parah dari varian Omicron pendahulunya.
"Meskipun demikian, negara belum bisa dikatakan aman dari pandemi COVID-19. Sebab berbagai mutasi varian baru masih berpotensi terus terjadi," katanya.
Dalam sepekan terakhir, kata Syahril, juga dilaporkan terjadi kenaikan kasus COVID-19 di 24 provinsi. Per Jumat (21/10), kasus aktif harian bertambah 239 orang, kasus konfirmasi 2.227 orang.
Syahril mengatakan peningkatan kasus gelombang XBB di Singapura berlangsung cepat, mencapai 0,79 kali gelombang BA.5 dan 0,46 kali gelombang BA.2.
Syahril meminta masyarakat mengedepankan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, menghindari kerumunan dan mencuci tangan pakai masker, dan melakukan testing apabila mengalami tanda dan gejala COVID-19.
Selain itu juga menyegerakan vaksinasi COVID-19 untuk meningkatkan proteksi terhadap COVID-19.
"Segera lakukan booster bagi yang belum, untuk mengurangi kesakitan dan kematian akibat COVID-19," katanya.
Kemenkes juga sudah meningkatkan pengawasan kedatangan WNI dan WNA di pintu-pintu masuk negara.
- Baca Juga: Antisipasi Banjir, Pemkab Lombok Tengah Bersihkan Jaringan Irigasi
- Baca Juga: Pelatihan robotika siswa
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Sejumlah Negara Masih Terpecah soal Penyediaan Dana Iklim
- 3 Ini Kata Pengamat Soal Wacana Terowongan Penghubung Trenggalek ke Tulungagung
- 4 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 5 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
Berita Terkini
- KKP Perkuat Kerja Sama Ekonomi Biru dengan Singapura
- Berkaus Hitam, Pasangan Dharma-Kun Kampanye Akbar di Lapangan Tabaci Kalideres, Jakarta Barat
- IBW 2024, Ajang Eksplorasi Teknologi Blockchain Kembali Digelar
- Desa Energi Berdikari Pertamina di Indramayu Wujudkan Ketahanan Pangan dan Energi
- Genap 70 Tahun, Ini 5 Film Godzilla Kurang Terkenal yang Juga Perlu Ditonton