Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Semoga Tidak Terjadi Banjir dan Longsor, Aceh Memasuki Puncak Musim Hujan

Foto : ANTARA/Khalis Surry

Banjir akibat intensitas hujan tinggi menggenangi jalan di Gampong (desa) Doy, Kecamatan Ulee Kareng, Kota Banda Aceh, Jumat (8/5/2020).

A   A   A   Pengaturan Font

Banda Aceh - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan wilayah Aceh telah memasuki puncak musim musim sehingga masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana banjir dan tanah longsor.

"November dan Desember ini puncak musim hujan, intensitas hujannya lebih tinggi, durasi hujan juga lebih lama, maka sangat memungkinkan terjadi banjir dan tanah longsor," kata Koordinator Data dan Informasi BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besar Zakaria Ahmad di Banda Aceh, Rabu.

Selain banjir dan tanah longsor, lanjut Zakaria, pada puncak musim hujan juga berpotensi terjadinya angin kencang atau puting beliung yang disebabkan adanya pertumbuhan awan cumulonimbus.

Oleh karenanya, Zakaria meminta masyarakat seluruh kabupaten/kota di daerah Tanah Rencong itu untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama pemukiman di kawasan pinggiran sungai, dataran rendah, hamparan luas seperti persawahan yang berpotensi banjir luapan, genangan bahkan banjir bandang.

"Untuk masyarakat daerah perkotaan juga lebih hati-hati karena rentan banjir genangan, yang disebabkan tanah resapan air sudah sangat berkurang, tertutup dengan gedung, jalan dan sebagainya," kata Zakaria.

Upaya mengantisipasi dan meminimalkanrisiko saat bencana, kata dia, masyarakat harus mengenali daerah masing-masing. Misalnya seperti pada November dan Desember biasanya daerah kita sering banjir, maka segera lakukan langkah-langkah pencegahan.

"Tentu saja barang elektronik dan barang berharga lainnya harus segera diselamatkan, apabila hujan deras dan bertahan sampai dua jam atau bahkan berhari-hari, maka segera lakukan antisipasi," katanya.

Begitu juga, lanjut Zakaria, untuk penduduk di daerah pegunungan dan perbukitan yang harus mengenali daerah masing-masing terhadap potensi bencana hidrometeorologi yang kerap terjadi setiap tahun.

"Mungkin rentan longsor. Jadi ketika bulan November dan Desember ini daya rekat tanah sudah sangat sedikit, tanah sudah labil, sudah penuh air sehingga mudah terjadi longsor, apalagi hujan sangat deras," katanya.

Menurut dia, BMKG terus memberi informasi potensi cuaca kepada masyarakat setiap harinya melalui halaman resmi, media massa, dan media sosial. Dengan begitu setiap daerah-daerah memiliki referensi untuk segera lakukan langkah antisipasi.

"Kami selalu memberi informasi prakiraan cuaca setiap hari, untuk pemetaan daerah-daerah berpotensi hujan lebat, petir, angin kencang, puting beliung sehingga daerah-daerah perlu lakukan antisipasi," kata Zakaria.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top