Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Jum'at, 17 Jan 2025, 01:00 WIB

Semoga Perdamaian segera Terwujud, Biden Sangat Puas dengan Gencatan Senjata di Gaza

Warga menonton siaran konferensi pers yang disampaikan Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al-Thani, di Khan Yunis di Jalur Gaza selatan, Rabu (15/1).

Foto: istimewa

WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan sangat puas dengan kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza yang dicapai melalui proses perundingan yang lama dan sulit guna mengakhiri perang 15 bulan.

“Tidak ada cara lain untuk mengakhiri perang ini selain dengan kesepakatan pembebasan sandera," kata Biden dalam pernyataan Gedung Putih, Rabu (15/1).

“Rakyat Palestina telah melalui neraka. Terlalu banyak orang tak bersalah tewas, terlalu banyak masyarakat yang hancur. Dalam kesepakatan ini, rakyat Gaza akhirnya dapat pulih dan membangun kembali. Mereka bisa menatap masa depan tanpa Hamas berkuasa,” katanya.

"Saya sangat puas hari ini akhirnya tiba demi rakyat Israel dan keluarga yang menunggu dalam penderitaan, serta demi orang-orang tak bersalah di Gaza yang telah menderita kehancuran yang tak terbayangkan akibat perang,” kata Biden menegaskan.

Seperti dikutip dari Antara, Biden menjelaskan tiga fase dalam struktur kesepakatan tersebut. Fase pertama, dimulai dengan periode enam minggu di mana "gencatan senjata penuh dan menyeluruh" akan diberlakukan, bersamaan dengan "penarikan pasukan Israel dari seluruh area berpenduduk di Gaza, serta pembebasan sejumlah sandera yang ditahan Hamas, termasuk wanita, lansia, dan mereka yang terluka."

Warga AS juga termasuk dalam daftar sandera yang akan dibebaskan, diikuti dengan pembebasan ratusan tahanan Palestina oleh Israel.

Bantuan Kemanusiaan

Selain itu, tambah Biden, warga Palestina akan diizinkan kembali ke lingkungan mereka di seluruh wilayah Gaza, dan selama periode tersebut, bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan akan mulai mengalir secara signifikan.

Israel saat ini menahan lebih dari 11.000 tahanan Palestina, sedangkan Hamas diperkirakan menahan 98 warga Israel di Gaza.

Hamas mengatakan banyak sandera Israel telah tewas akibat serangan udara Israel yang tanpa pandang bulu itu.

Biden mengatakan negosiasi mengenai pengaturan yang diperlukan untuk menuju fase kedua akan dilakukan selama periode awal enam minggu ini, dan gencatan senjata akan diperpanjang selama negosiasi terus berlangsung.

Fase kedua mencakup pertukaran lebih lanjut antara tahanan untuk pembebasan sandera yang tersisa di Gaza, termasuk tentara pria. Semua pasukan Israel yang masih berada di Gaza akan ditarik selama fase ini, dan gencatan senjata sementara akan menjadi permanen.

Fase ketiga, yang terakhir, mencakup pemulangan jenazah sandera yang tewas di Gaza kepada keluarga mereka, serta dimulainya "rencana rekonstruksi besar-besaran untuk Gaza," kata Biden.

“Ini adalah kesepakatan gencatan senjata yang saya usulkan pada musim semi lalu. Hari ini, Hamas dan Israel telah menyetujui kesepakatan tersebut dan menyelesaikan perang,” ujarnya.

Kesepakatan gencatan senjata ini tercapai pada hari ke-467 setelah serbuan Israel ke Jalur Gaza.

Qatar dan AS pada hari Rabu (15/1), mengumumkan gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera antara Israel dan Hamas, seraya menambahkan mereka berharap kesepakatan ini akan membuka jalan bagi berakhirnya perang di Gaza secara permanen. 

Dikutip dari The Jakarta Post, setelah mediator mengatakan kesepakatan telah tercapai, kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan rincian akhir sedang dikerjakan. 

Redaktur: Marcellus Widiarto

Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.