Sembilan Puluh Investor Serius Nyatakan Berinvestasi di IKN
RAPAT DENGAR PENDAPAT I Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono (tengah) menghadiri Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XI di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Senin (6/2).
Foto: KORAN JAKARTA/M FACHRIJAKARTA - Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara terus mengalami kemajuan seiring dengan pergerakan waktu, di mana tahun 2024 mendatang sudah resmi pindah dari Jakarta. Kepala Otorita IKN Nusantara, Bambang Susantono, mengatakan sebanyak 90 investor telah menyatakan keseriusan untuk berinvestasi di Ibu Kota baru.
"Kami ingin lapor juga bahwa kami cukup banyak menerima pernyataan minat atau letter of interest yang hingga kemarin, hingga minggu lalu jumlahnya 142 dan sekitar 90 itu kami kategorikan sebagai pihak yang serius," kata Bambang dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XI DPR RI, di Jakarta, Senin (6/2).
Bambang merinci pernyataan minat tersebut berasal dari 25 investor bidang infrastruktur dan utilitas, 15 sektor edukasi, 14 jasa konsultan, lalu 10 sektor perumahan, sembilan mixed use dan komersial, delapan sektor teknologi, lima sektor kesehatan, empat kantor BUMN dan swasta, serta dua sektor kantor pemerintah.
Sementara itu, proyek Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) untuk perumahan yang terdiri dari 184 tower dengan nilai investasi mencapai 41 triliun rupiah berasal dari Summarecon senilai 1,67 triliun rupiah, lalu Nusantara's Consortium sebesar 30,8 triliun rupiah, dan Korea Land and Housing senilai 8,65 triliun rupiah
Bambang menuturkan bahwa pembiayaan untuk membangun IKN masih dengan skema 20 persen dari APBN dan 80 persen menggunakan investasi dari investor. Otorita IKN pun telah membagi sembilan generator ekonomi yang pembangunannya akan dilaksanakan secara bertahap mulai dari generator pertama yakni pusat pemerintahan nasional.
"Kawasan pusat pemerintah ada di nomor 1 dan di kawasan lain kami membuka diri investor untuk masuk ke sana, tapi tentunya akan berbeda karena di kawasan pusat nomor 1 sudah akan tersedia infrastruktur dasar," kata Bambang sebagaimana dikutip Antara.
Investasi tahap prioritas 2024, lanjutnya juga dibagi menjadi 3 zona dengan prioritas utama adalah pembangunan kawasan Istana Presiden, empat Kantor Kemenko, Kementerian yang langsung mendukung Presiden, dan ekosistem pendukung.
Berbeda dengan tahap awal perencanaan, otorita IKN memutuskan untuk turut memprioritaskan pembangunan ekosistem pendukung di sekitar kawasan pusat pemerintahan dengan membangun infrastruktur dan fasilitas publik seperti fasilitas kesehatan standar internasional, fasilitas pendidikan terpadu, kawasan perkantoran dan jasa, mixed use, komersial, dan niaga seperti pusat perbelanjaan dan fasilitas hunian.
"Kami ingin agar di 2024, kita juga bisa melihat sebagai kota yang memiliki ekosistem, artinya fasilitas untuk mereka yang pindah dan ingin melakukan kegiatan lain selain administratif pemerintahan juga tersedia nanti," jelas Bambang.
Berita Trending
- 1 Selama 2023-2024, ASDP Kumpulkan 1,72 Ton Sampah Plastik
- 2 Kemenperin Desak Produsen Otomotif Tiongkok di Indonesia Tingkatkan Penggunaan Komponen Lokal
- 3 Jepang Siap Dukung Upaya RI Wujudkan Swasembada Energi
- 4 Irena Sebut Transisi Energi Indonesia Tuai Perhatian Khusus
- 5 Perkuat Kolaborasi, PM Jepang Dukung Indonesia untuk Jadi Anggota Penuh OECD
Berita Terkini
- 6 Obat Herbal untuk Menurunkan Asam Lambung
- 5 Cara Ampuh Atasi Sakit Punggung dengan Obat Herbal yang Terbukti Efektif
- Tingkatkan Daya Saing, Kemenperin Perkuat Kolaborasi Hulu-Hilir Kakao
- Dihadapan Lulusan Poltekpel Banten, Ini Pesan Kepala BPSDMP
- Trump Umumkan Badan Pengumpul Pendapatan Luar Negeri