Semakin Mesra! Negara Islam Ini Dukung Invasi Rusia, Kirim Militer serta Jadi Negara Kedua yang Akui Kemerdekaan Donetsk dan Luhansk
Ilustrasi kedekatan Rusia dan Suriah.
Pada Februari lalu, pemerintah Suriah telah lebih dulu menyuarakan dukungan mereka terhadap keputusan Presiden Rusia, Vladimir Putin, yang mengakui kemerdekaan Donetsk dan Luhansk, yang menjadi pintu masuk bagi Negeri Beruang Merah untuk menginvasi Ukraina.
Suriah bahkan mengirim ribuan sukarelawan untuk berpartisipasi dalam operasi militer Rusia di wilayah itu. Media pemerintah Suriah bahkan menuturkan bahwa Presiden Bashar al-Assad "akan bekerja sama" dengan Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Luhansk (LNR).
Walaupun berbagai negara menyebut invasi Rusia ke Ukraina disebabkan niatan untuk bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), dikutip dari Fox News, Assad sendiri menyatakan bahwa ia mendukung Rusia melawan Amerika Serikat (AS) dan NATO.
Tak hanya itu Suriah juga merupakan satu dari sedikit negara yang menolak resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang bertujuan mengecam invasi Rusia di Ukraina. Pemerintah Suriah juga menolak penangguhan keanggotaan Rusia di Hak Asasi Manusia PBB pada April lalu.
Suriah memang memiliki hubungan baik dengan Rusia. Sebelumnya, pada bulan September 2015, Rusia memulai operasi militer di Suriah atas permintaan dari Damaskus. Kala itu Suriah tengah dilanda perang dengan Negara Islam (IS) atau yang sebelumnya ISIS, serta kelompok teroris lainnya.
Halaman Selanjutnya....
Editor : Fiter Bagus
Komentar
()Muat lainnya