Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Semakin Merembet! Tak Percaya Autopsi Polisi, Keluarga Brigadir J Justru Minta Bantuan TNI

Foto : Antara

Kediaman Irjen Polisi Ferdy Sambo, lokasi penembakan yang menewaskan Brigadir J.

A   A   A   Pengaturan Font

Kamaruddin Simanjuntak, Kuasa Hukum keluarga Brigadir J yang tewas dalam insiden penembakan di rumah di rumah Irjen Polisi Ferdy Sambo, menyebut pihaknya akan dibantu tim forensik dari TNI dalam proses autopsi ulang jenazah dalam waktu dekat.

Dirinya mengatakan keterlibatan TNI telah mengantongi persetujuan dari pihak kepolisian saat gelar perkara awal kasus dugaan pembunuhan berencana Brigadir J.

"Telah dibicarakan dalam gelar perkara, bahwa akan dibentuk tim independen, yaitu melibatkan dokter-dokter forensik gabungan dari RSPAD, kemudian dari RSAL, RSAU," ujarnya kepada wartawan, pada Kamis (21/7).

Tak hanya tim forensik dari TNI, proses autopsi Brigadir J dikatakan Kamaruddin juga akan melibatkan tim dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan satu rumah sakit swasta nasional.

Namun, Kamaruddin menuturkan pihaknya masih belum bisa membeberkan secara pasti kapan autopsi itu akan digelar. Ia hanya menekankan bahwa tim khusus Polri menjamin akan dilakukan dalam waktu dekat.

"Kapannya itu belum bisa tentukan karena suratnya baru kami masukkan. Tapi segera, usulannya sudah disetujui, tinggal penyidik mengkoordinir," jelasnya.

Autopsi ulang diajukan oleh pihak keluarga yang menolak hasil autopsi tim forensik RS Polri terhadap jenazah Brigadir J.

Kamaruddin juga mengimbau agar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo turut membentuk tim independen untuk proses autopsi ulang tersebut.

Menurutnya, hal itu bertujuan agar prosesi autopsi ulang nantinya turut melibatkan pihak di luar kepolisian. Mengingat, pihak keluarga meragukan kredibilitas hasil autopsi terhadap jasad Brigadir J yang pertama.

"Kami menolak dan memprotes hasil yang kemarin itu karena kredibilitasnya. Kami mohon dibentuk tim yang baru supaya legal dan dapat dipercaya. Supaya kredibilitasnya bisa dipercaya dan autentik," ujarnya, pada Rabu (20/7).

Diketahui, Brigadir J dilaporkan tewas dalam insiden baku tembak yang melibatkan Bharada E di rumah Irjen Ferdy Sambo di Komplek Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada Jumat (8/7).

Kapolri telah membentuk tim khusus untuk mengusut insiden tersebut. Tak hanya Polri, Komnas HAM dikabarkan juga melakukan penyelidikan secara independen terhadap kasus itu.

Secara terpisah, Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo menuturkan kepolisian telah berhasil menemukan rekaman kamera pengawas atau CCTV yang diduga merekam peristiwa kasus penembakan itu.

Dalam konferensi pers, Dedi mengatakan tim khusus tengah dikerahkan dan terus berupaya mengungkap kebenaran dibalik kasus baku tembak yang melibatkan dua anggota kepolisian, Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat dengan Bharada E.

Dirinya menyebut tim khusus tengah mendalami rekaman kamera CCTV yang disebutnya bisa mengungkap konstruksi insiden penembakan tersebut.

"Kita sudah menemukan CCTV yang bisa mengungkap secara jelas tentang konstruksi kasus ini. CCTV ini sedang didalami oleh timsus yang nanti akan dibuka apabila seluruh rangkaian proses penyidikan oleh timsus sudah selesai. Jadi dia tidak sepotong-potong, akan menyampaikan secara komprehensif," ujarnya," kata Dedi kepada wartawan di Mabes Polri pada Rabu (20/7).


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top