Selamatkan Petani dengan Menyetop Impor
Sampai September tahun ini, jelas Yakub, pemerintah tidak mengimpor beras karena stok Bulog dari penyerapan produksi petani stabil di angka 1,1 hingga 1,5 juta ton. Stok tersebut sudah berlangsung dari dari 2019 dan tidak pernah berkurang. Makanya, sejak 2018 Bulog sudah tidak pernah impor beras.
Di sisi lain, jelas Yakub, konsumsi beras per kapita penduduk Indonesia juga terus turun dari sebelumnya 35 kilogram per kapita menjadi 20 kilogram per kapita karena konsumsi perkotaan tersubstitusi oleh mi dan roti.
"Ini yang jarang diperhatikan, impor gandum terus naik. Ini seharusnya jadi PR besar karena devisa yang tergerus besar sekali," kata Yakub.
Komoditas Utama
Pada kesempatan lain, Koordinator Nasional Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP), Said Abdullah, menegaskan jika produksi cukup maka harusnya tidak ada alasan untuk melakukan impor. "Kuncinya pada data, kalau benar surplus, nggak perlu impor," tegas Said.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya