Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Pemkab Imbau Petani di Timor Tengah Selatan untuk Tanam Tanaman Berumur Pendek

Foto : ANTARA/Kornelis Kaha

Penjabat Bupati TTS Seperius Edison Sipa.

A   A   A   Pengaturan Font

Kupang - Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) Provinsi Nusa Tenggara Timur mengimbau petani menanam tanaman berumur pendek di tengah adanya fenomena El Nino.

"Tanaman-tanaman berumur pendek atau yang cepat dipanen lebih baik diutamakan di tengah cuaca panas yang terjadi di NTT," kata Penjabat Bupati TTS Seperius Edison Sipa dari So'eIbu Kota Kabupaten TTS, Minggu.

Hal ini disampaikan berkaitan dengan dampak El Nino yang terjadi di daerah itu yang mengakibatkan terjadinya perubahan musim tanam di daerah itu.

Menurut dia, sejumlah tanaman berumur pendek itu seperti tanaman sayur-sayuran, lalu tanaman cabai serta tanaman hortikultura lainnya yang dapat dijual untuk menghasilkan pemasukan untuk peningkatan ekonomi.

Pasalnya kini banyak petani di daerah itu yang mengeluh soal gagal tanam dan gagal panen akibat curah hujan yang tidak menentu akibat perubahan cuaca itu.

Dia mengatakan pada Oktober 2023 pemerintah daerah telah meminta pemerintah desa, agar setiap desa menyiapkan masing-masing 20 hektare lahan untuk ditanami jagung.

"Kita berhasil dapatkan kurang lebih 75 hektare, namun akibat El Nino ada sebagian yang gagal tanam dan ada juga sebagian yang gagal panen, karena kekurangan curah hujan," ujar dia.

Lebih lanjut kata dia, tanaman umur pendek seperti sayur-sayuran, selain bermanfaat untuk menambah pemasukan, tetapi juga mampu memenuhi kebutuhan sayur-sayuran di pasar di Kabupaten TTS.

Dia juga mengimbau para pemuda di kabupaten itu untuk lebih baik mengolah lahan tidur di daerah itu, mengingat lahan tidur yang ada di daerah tersebut subur.

"Tidak perlu cari kerja sampai keluar NTT, apalagi sampai ke luar negeri, yang nanti dikhawatirkan menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO), " ujar dia.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top