Sel-sel Tulang Rawan Hidung Dapat Melawan Osteoartritis
Foto: IstimewaTulang rawan yang terluka dapat membutuhkan waktu lama untuk diperbaiki oleh tubuh, tetapi pada tahun 2014 terdapat sebuah studi yang menjanjikan di mana para ilmuwan membuat cangkokan dari sel-sel tulang rawan hidung dan menempatkannya di lutut yang rusak untuk membantu semuanya.
Melansir Newatlas, sejak itu para peneliti telah mengambil beberapa langkah maju yang menarik dengan teknologi mereka, yang terbaru menunjukkan bagaimana jaringan hidung yang direkayasa tidak hanya dapat bertindak sebagai penguat struktural untuk sendi yang bermasalah, tetapi juga bagaimana sifat uniknya dapat melawan peradangan pada osteoartritis yang parah.
Penelitian ini adalah karya para ilmuwan di Universitas Basel Swiss, dan berupaya memanfaatkan beberapa kemampuan unik sel yang ditemukan di septum hidung, tulang rawan di antara lubang hidung.
Satu hal yang membedakan sel-sel ini dari yang ditemukan di tulang rawan artikular di persendian adalah bahwa mereka kekurangan gen tertentu yang menghambat reproduksi, yang berarti mereka dapat tumbuh dan membentuk tulang rawan jauh lebih mudah.
Mudahnya, ini tetap terjadi bahkan seiring bertambahnya usia, yang berarti bahwa mereka secara teoritis dapat digunakan sebagai perawatan untuk sendi yang memburuk pada orang tua.
Dalam studi 2014 mereka, para ilmuwan yang dipimpin oleh Profesor Ivan Martin memanen potongan tulang rawan dari septum hidung subjek uji, mengekstrak sel dari jaringan itu dan kemudian menerapkannya ke perancah biokompatibel.
Dalam menjajah perancah, sel-sel yang tumbuh membentuk cangkok, yang kemudian berhasil digunakan untuk menggantikan tulang rawan artikular yang rusak di lutut subjek, di mana terbukti mampu menahan beban mekanis yang tinggi.
Tetapi menggunakan teknologi untuk mengatasi sendi degeneratif yang disebabkan oleh osteoartritis menghadirkan tantangan lain sepenuhnya.
"Situasi pada osteoartritis bahkan lebih menantang karena ditandai dengan reaksi inflamasi yang persisten," Martin menjelaskan kepada New Atlas.
"Kami harus menyelidiki apakah jaringan yang direkayasa dapat melawan dan tidak diserang dan dirusak oleh faktor-faktor inflamasi." lanjutnya
Jaringan inflamasi kronis ini membedakan osteoartritis dari beberapa cacat atau cedera tulang rawan lainnya, jadi ada beberapa ketidakpastian tentang bagaimana cangkok akan tampil di lingkungan yang tidak bersahabat ini.
Redaktur: Fiter Bagus
Penulis: Aris N
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Amunisi Sehat, Khofifah-Emil Dapat Dukungan Nakes Muda Jatim!
- 2 Empat Paslon Adu Ide dan Pemikiran pada Debat Perdana Pilgub Jabar
- 3 Banjir Dukungan, PDIP Surakarta Targetkan Kemenangan 70 Persen pada Pilkada 2024
- 4 Rem Blong Truk Bermuatan Berat Diduga Picu Tabrakan Beruntun di Cipularang
- 5 Pemkab Bekasi Diminta Gunakan Potensi Daerah
Berita Terkini
- Jangan Coba-coba Berjudi, TNI Kerahkan Satuan Sibernya untuk Cek Prajurit Terlibat Judi Online
- Jenderal Bintang Dua Ini Peringatkan Tak Ada Ampun Bagi Prajurit yang Terlibat Judi Online
- Ini Pesan Mengagetkan dari Pemain Belanda Tijjani Reijnders untuk Sang Adik yang Bermain di Timnas Indonesia Eliano Reinjders
- Keren, Kemenhub Kembangkan Teknologi Ini untuk Bisa Mitigasi Kecelakaan di Jalan Raya
- Marselino Tegaskan Timnas Indonesia Harus Bermain dengan Percaya Diri saat Lawan Jepang