Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Disparitas Pangan I Pengusaha Besar Manfaatkan Kelemahan Sistem Distribusi yang Tak Efisien

Sektor Pertanian Harus Ditata Ulang

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

"Ini angka fantastis. Middleman telah berperilaku parasit terhadap petani. Di sisi lain, middleman ini juga menghisap konsumen. Konsumen menanggung harga mahal senilai 1.320 triliun rupiah," ujar mantan Gubernur Gorontalo itu.

Fadel menjelaskan untuk memproduksi padi 79,3 juta ton gabah kering giling atau 46,1 juta ton beras setahun diperlukan biaya sekitar 278 triliun rupiah dan petani memperoleh marjin 65,7 triliun rupiah, sedangkan pada sisi hilir, konsumen membeli beras kelas medium rerata saat ini 10.582 rupiah per kilogram (kg) setara 488 triliun rupiah.

Bila konsumen membeli beras premium, angkanya jauh lebih tinggi lagi. Sementara itu, pedagang perantara atau middleman setelah dikurangi biaya processing, pengemasan, gudang, angkutan, dan lainnya memperoleh profit marjin 133 triliun rupiah.

Kebijakan Alternatif

Untuk mengatasi disparitas pangan, kata dia, perlu kebijakan alternatif yang bersandar pada konstitusi khususnya Pasal 33 UUD 45. Negara harus melakukan intervensi terbatas guna menghilangkan sumber distorsi bisnis pangan, terutama perilaku parasit pengusaha besar.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top