
Sekolah Tatap Muka

Sejumlah siswa mengikuti simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) di SDN 065 Cihampelas, Bandung, Jawa Barat, Senin (7/6/2021). Pemerintah Kota Bandung menggelar uji coba pembelajaran tatap muka tingkat SD-SMP negeri dan swasta sebagai persiapan menjelang tahun ajaran baru 2021/2022 di tengah pandemi COVID-19.
Meski sudah disiapkan secara matang untuk mencegah penularan, izin mengikuti sekolah tatap muka terbatas tetap di tangan orang tua.
Pemerintah berencana membuka kembali sekolah tatap muka secara langsung secara terbatas pada Juli 2021. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim dengan tegas mengatakan, semua sekolah harus membuka belajar tatap muka pada Juli 2021.
Rencananya sih simple seperti itu, tetapi pelaksanaannya pasti rumit dan tidak seperti semudah diucapkan mengingat minggu-minggu ini, kasus baru Covid-19 di beberapa daerah melonjak drastis seperti di Kudus, Demak, dan juga beberapa wilayah pantai utara Pulau Jawa. Belum lagi di Bangkalan Pulau Madura yang membuat Pemerintah Kota Surabaya kewalahan melakukan penyekatan di Jembatan Suramadu.
Karena itu, jika benar-benar pemerintah membuka kembali sekolah tatap muka, hendaknya melalui pertimbangan yang benar-benar matang. Jangan hanya karena desakan beberapa orang tua murid dan ketetapannya sudah dikeluarkan, rencana tetap berjalan tanpa mempertimbangkan situasi terkini.
Sekolah tatap muka bisa berjalan dengan syarat utama lingkungan atau wilayah lokasi sekolah dan murid berdomisili harus masuk dalam zona hijau. Artinya, daerah tersebut tidak ada atau warganya yang positif Covid-19 sangat minim.
Kemudian, semua gurunya juga harus sudah divaksin. Memang vaksinasi tidak menjamin seseorang kebal dari penularan Covid-19, tetapi vaksinasi paling tidak meminimalkan jumlah orang yang tertular. Masalahnya vaksinasi untuk tenaga pendidik sampai sekarang belum 50 persen dari sekitar 5 juta guru, padahal rencana dimulainya sekolah tatap muka sudah semakin dekat, kurang satu bulan lagi.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya