Sekolah Perempuan Perlu Ada di Seluruh Indonesia
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga, dalam kunjungan kerja ke Nusa Tenggara Timur (NTT).
JAKARTA - Sekolah Perempuan perlu ada di seluruh Indonesia. Sekolah Perempuan adalah bentuk penguatan peran perempuan dalam pembangunan bangsa dan diharapkan dapat berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat.
"Program sekolah perempuan ini dapat direplikasi di daerah-daerah lainnya di seluruh Indonesia," ujar Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga, usai kunjungan kerja ke Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (4/5).
Bintang menjelaskan Sekolah Perempuan menjadi wadah penting dalam memberikan edukasi ke para perempuan. Dengan begitu, perempuan dapat berani berbicara dan memahami apa saja hak-hak yang harus mereka perjuangkan.
"Perempuan tidak boleh hanya jadi penikmat dalam pembangunan, tapi harus berpartisipasi aktif memajukan pembangunan bangsa," jelasnya.
Peran Pemda
Lebih jauh, Bintang mengapresiasi pemerintah daerah (Pemda) yang telah mendukung upaya pemberdayaan bagi seluruh pelajar perempuan di wilayahnya. Menurutnya, pembahasan terkait pemberdayaan perempuan, pemenuhan hak anak, dan perlindungan anak tidak lepas dari kebijakan yang dibuat pemda.
Dia mencontohkan Sekolah Perempuan dari Desa Neboelaki, Mata Air, Tanah Merah, dan Kelurahan Tarus di Kabupaten Kupang bisa direplikasi oleh masing-masing Pemda untuk memberdayakan perempuan. Sekolah perempuan diharapkan dapat meningkatkan peluang perempuan menuju kesetaraan, meski ada tantangan berat dalam proses implementasi di akar rumput.
"Untuk itu, kami titipkan kepada pemerintah daerah agar sekolah perempuan bisa menjadi inspirasi dan direplikasi di desa-desa lainnya," ucapnya.
Bintang menyebut pihaknya telah meningkatkan 30 persen keterwakilan perempuan melalui pelatihan kepemimpinan desa. Menurutnya, jika upaya ini bermula di tingkat akar rumput, maka akan lebuh memotivasi perempuan Indonesia.
"Saya menyampaikan apresiasi bagi pendamping yang melakukan berbagai langkah dalam memberdayakan perempuan," tandasnya.
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya