Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Sekjend PDIP Hasto Kristiyanto: Sistem Demokrasi Pemilihan Langsung Jadikan Partai Hanya Kejar Tokoh Populer dengan Ongkos yang Sangat Besar

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Hal senada juga diungkapkan oleh Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Kholid mengatakan bahwa Indonesia saat ini terjebak pada konsep demokrasi prosedural dimana penyelenggaraan pilkada mencapai angka 500 an setiap periodenya. Belum lagi pemilihan Gubernur dan pemilihan anggota legislatif dan Pilpres. "Semangat kita pada pemilihan (langsung) sungguh luar biasa. Kita terjebak demokrasi prosedural tapi lupa substansial. Bagaimana meningkatkan pendapatan perkapita, Human Development Index, kebebasan dan good governance mengalami kemunduran. Agenda besar kita ke depan adalah mengambil titik keseimbangan ini," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Kholid juga mengkritisi calon pemimpin sekarang ini jika ingin maju pilkada dan pileg menggunakan survei sebagai metodologi penelitian berbasis ilmu pengetahuan. Namun saat terpilih dan menjabat, mereka tidak menggunakan pengetahuan untuk mensejahterakan rakyatnya. "Mengunakan pengetahuan lewat survei untuk bisa memenangkan dan merebut kekuasaan. Namun saat terpilih jadi pemimpin, ia tidak menggunakan ilmu pengetahuan untuk memajukan daerahnya," tegasnya.

Anggota DPR RI dari Partai Nasdem Willy Aditya mengatakan maju dan mundurnya sebuah demokrasi bergantung dengan orang-orang yang duduk di lembaga politik dan pemerintahan yang seharusnya diisi oleh mereka yang memiliki ideologi, berintegritas dan memiliki pengetahuan. "Kepala daerah dan anggota legislatif kebanyakan sekarang dari pengusaha. Kampus harus ikut andil. Kenapa politik kita kering? Karena para ideolognya entah kemana. Para pemikir tidak mau terjun ke dunia praktis. Kampus tetap di menara gading dan dunia politik semakin banal," katanya.


Redaktur : Eko S
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top