Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kekebalan Tubuh

Sekjen PBB: Target Vaksinasi Global Masih Sulit Tercapai pada 2022

Foto : FABRICE COFFRINI/AFP

BERI KETERANGAN I Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres memberikan keterangan secara virtual dalam Forum Ekonomi Dunia di Davos, belum lama ini.

A   A   A   Pengaturan Font

NEW YORK - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, menegaskan bahwa syarat utama agar pandemi Covid-19 bisa berakhir adalah vaksinasi. Sayangnya, target vaksinasi dunia tahun ini dianggap akan sulit tercapai.

Dalam Forum Ekonomi Dunia di Davos, pekan lalu, Guterres menyoroti masih banyaknya masalah dan ketimpangan yang terjadi selama pandemi yang sudah berjalan dua tahun.

"Dua tahun terakhir menunjukkan kebenaran yang sederhana, namun brutal. Jika kita meninggalkan seseorang di belakang, sama saja kita meninggalkan semuanya," kata Guterres, seperti dikutip Channel News Asia.

Lebih lanjut, Guterres juga menegaskan bahwa kegagalan memvaksin semua orang di seluruh dunia bisa membuat varian virus korona baru menyebar lebih mudah. Jika kondisi itu terus berlangsung, dia yakin kondisi ekonomi dan sosial akan sulit terus.

"Jika kita gagal memvaksinasi setiap orang, kita bisa memunculkan varian baru yang menyebar melintasi perbatasan dan membuat kehidupan sehari-hari dan ekonomi terhenti," kata Guterres.

Komitmen Negara Maju

Peneliti ekonomi politik internasional dari Jurusan Hubungan Internasional (HI), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Arie Kusuma Paksi, di Yogyakarta, Minggu (23/1) malam, mengatakan forum kelompok G20 di mana Indonesia sebagai Presidensi mesti dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk meminta komitmen negara maju bersama-sama keluar dari tekanan ekonomi karena pandemi. Mestinya negara maju dalam kondisi dunia semakin tanpa sekat, harus mempersempit ketimpangan.

"Dari dulu kan negara-negara berkembang termasuk kita ini semua disedot untuk kepentingan negara maju. Nah ini, katanya mau bangkit bersama, dunia tanpa batas karena internet, metaverse, ya saatnya ketimpangan ini diturunkan. Apalagi pascapandemi ini inequality kan makin besar," kata Arie.

Masalah distribusi vaksin di seluruh dunia, jelasnya, menunjukkan ketimpangan dan bagaimana blok-blok ekonomi politik begitu menentukan bagaimana sebuah negara mendapat distribusi vaksin yang adil. Apalagi masalah infrastruktur yang terkait dengan uang sangat besar dan dalam skema bisnis yang jangka panjang.

Negara-negara maju sudah seharusnya merealisasikan komitmen besar mereka untuk kesetaraan ekonomi agar ekonomi dunia bisa menjangkau lebih banyak penduduk dunia dan tidak mandeg hanya di golongan 1 persen orang terkaya dunia.

"Infrastruktur yang baik akan mendorong putaran ekonomi baru, biaya logistik turun, bisnis jalan lebih cepat pada gilirannya semua akan menikmatinya. Kita tunggu bagaimana working group infrastruktur G-20 ini punya komitmen untuk pemerataan infrastruktur dunia," papar Arie.


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top