
Sekjen PBB Serukan Reformasi Struktural Arsitektur Keuangan Global

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres
NEW YORK - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa- Bangsa (PBB), Antonio Guterres, pada Senin (6/6) waktu setempat, menyerukan reformasi struktural arsitektur keuangan internasional untuk meringankan beban ekonomi negara-negara berkembang dan emerging market.
Dalam sambutannya pada peluncuran tiga ringkasan kebijakan di bawah Our Common Agenda, dia menyatakan sistem Bretton Woods sudah tidak relevan karena saat pandemi Covid-19, sebagian besar gagal dan tidak memenuhi mandat utamanya sebagai jaring pengaman keuangan global.
"Itu tidak menyediakan cukup pembiayaan yang diperlukan untuk mendukung pemulihan di negara-negara berkembang, yang banyak di antaranya kini berada dalam pergolakan krisis keuangan parah," katanya.
Sebanyak 52 negara berkembang berada dalam, atau hampir, kesulitan utang, sementara keringanan utang terhenti. Inflasi dan kenaikan suku bunga menambah tekanan keuangan yang tidak berkelanjutan pada negara-negara berkembang.
Beberapa pemerintah dipaksa untuk memilih antara melakukan pembayaran utang atau gagal bayar untuk membayar pekerja sektor publik dan kemungkinan merusak peringkat kredit mereka di tahun-tahun mendatang.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya