Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Sekjen PBB: Ancaman Krisis Naik akibat Kenaikan Permukaan Laut

Foto : istimewa

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres berbicara selama pertemuan Dewan Keamanan PBB dengan tema “Kepemimpinan untuk Perdamaian” di markas besar PBB di New York City pada Rabu (25/9).

A   A   A   Pengaturan Font

Menurut sebuah studi yang dikutip oleh Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim PBB, lima negara, Maladewa, Tuvalu, Kepulauan Marshall, Nauru, dan Kiribati, mungkin tidak dapat dihuni lagi pada tahun 2100, yang akan menciptakan 600.000 pengungsi iklim tanpa kewarganegaraan.

Guterres memperingatkan tentang "masyarakat yang terendam banjir, air tawar yang terkontaminasi, tanaman pangan yang hancur, infrastruktur yang rusak, keanekaragaman hayati yang hancur dan ekonomi yang hancur dengan sektor-sektor seperti perikanan, pertanian dan pariwisata yang terpukul."

"Dampak-dampak ini sudah dirasakan," katanya menunjuk pada ratusan keluarga pulau di Panama yang terpaksa pindah ke daratan utama, dan orang-orang di Saint Louis, Senegal, yang meninggalkan rumah, sekolah, bisnis dan masjid mereka karena gelombang pasang yang mendekat.

Feleti Teo, perdana menteri negara kepulauan kecil di Pasifik, Tuvalu, menambahkan naiknya permukaan air laut menimbulkan ancaman eksistensial bagi perekonomian, budaya, dan warisan kita, serta bagi tanah yang telah memelihara leluhur kita selama berabad-abad.

"Banjir telah meningkatkan kadar garam tanah, mengurangi hasil panen, dan melemahkan pepohonan. Infrastruktur seperti jalan dan kabel listrik telah hanyut. "Tidak ada tanah yang lebih tinggi untuk membangun kembali," katanya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top