Nasional Luar Negeri Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona Genvoice Kupas Splash Wisata Perspektif Edisi Weekend Foto Video Infografis

Sejumlah Tokoh Prihatin dengan Kualitas Demokrasi Indonesia

Foto : Istimewa

Romo Benny dan Airlangga Pribadi Kusman, pada saat sesi pemaparan materi dalam Seminar Nasional “Regresi Demokrasi Di Indonesia” di Universitas Airlangga, Surabaya, Kamis (23/11).

A   A   A   Pengaturan Font

"Salah satu contoh yang mencolok adalah fenomena kampanye yang mengedepankan citra personalitas dan kehidupan sehari-hari para kandidat. Dibandingkan dengan penyampaian visi misi yang substansial, beberapa politisi terlihat lebih fokus pada pencitraan melalui media sosial, reality show, dan aktivitas-aktivitas publik yang menarik perhatian daripada merinci rencana kerja dan solusi konkrit untuk permasalahan bangsa," ungkapnya.

Dia menjelaskan bahwa saat ini cara yang paling mudah digunakan oleh para politisi ini untuk menyampaikan gimmick mereka adalah menggunakan pantun. "Tidak ada yang salah dalam menambahkan gimmick dalam proses komunikasi politik ini. Akan tetapi jika hal seperti ini terus dinormalisasi maka proses politik yang dihasilkan juga hanya gimmick belaka," tegasnya.

Sedangkan Ikrar Nusa Bhakti menyampaikan topik presentasinya dengan judul "To be or not to be: Mengembalikan Demokrasi ke Relnya vs Politik Dinasti".

Ikrar mengkritisi secara tajam terkait model partisipasi anak muda dalam politik. Baginya siapapun yang mengkritik realitas politik sekarang dicap "anti anak muda nyalon". "Ini merupakan brainwashed terhadap kita semua," terangnya.

Dia menyampaikan bahwa pada konteks sekarang, demokrasi di Indonesia mengalami naik-turun. Dengan mengutip The Economist Intelligence Unit, Ikrar melihat Indonesia mengalami berbagai penurunan misalnya soal kebebasan sipil, penegakan HAM, dan pluralisme.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top