Sejumlah Tokoh Prihatin dengan Kualitas Demokrasi Indonesia
Romo Benny dan Airlangga Pribadi Kusman, pada saat sesi pemaparan materi dalam Seminar Nasional “Regresi Demokrasi Di Indonesia” di Universitas Airlangga, Surabaya, Kamis (23/11).
Romo Benny menjelaskan bahwa kondisi ideal yang harusnya ada adalah masyarakat yang kritis. Dia mengungkapkan kritiknya bahwa masyarakat terdidik jangan sampai menjadi masyarakat yang "peng-iya kata", membiarkan kepentingan merebut dan melestarikan kekuasaan tersebut.
Baginya kritisisme masyarakat amatlah penting. Dia menambahkan bahwa daya kritis dapat mempengaruhi elektabilitas dan keputusan publik. "Jika kelompok intelektual membiarkan itu semua, demokrasi akan mati,"' tegasnya.
Dia menambahkan bahwa Indonesia membutuhkan intelektual organik. Romo Benny berpendapat bahwa bangsa Indonesia punya tiga bulan untuk menyelamatkan demokrasi, sebelum pemilu berlangsung pada Februari 2024. "Dengan kultur intelektual kita bisa menyelamatkan masyarakat. Kita membangun kesadaran masyarakat atas hegemoni yang ada".
"Kita harus membangun kesadaran kritis kampus dan membuat gerakan kesadaran kritis ini atas demokrasi yang dipasung," katanya.
"Gerakan mahasiswa dapat menyadarkan kembali, dan mengembalikan semangat demokrasi," ujar dia.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Komentar
()Muat lainnya