Sejarah dan Perbedaan Bahasa Isyarat BISINDO Juga SIBI
Foto: istimewaPenggunaan gerakan yang umum seperti di atas, menunjukkan bahwa bahasa isyarat tak hanya digunakan oleh orang penyandang tuna rungu dan tuna wicara saja.
Jadi apa sebenarnya pengertian bahasa isyarat itu? Bahasa isyarat merupakan perpaduan gerak bibir, gerak tubuh, ekspresi dan pandangan mata agar dapat menyampaiakan pesan dengan tepat.
Penyandang tuna rungu (tuli) dan tuna wicara (bisu) menggunakan bahasa isyarat sebagai alat komunikasi untuk bertukar informasi. Bahasa isyarat yang ada di Indonesia memiliki 2 jenis yaitu Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO) dan Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI).
Kedua jenis bahasa isyarat tersebut yang dipakai oleh kawan Tuli di Indonesia. Mengapa saya menyebutkan kawan Tuli? Sebab mereka tidak mau dianggap berbeda dengan kita. Mereka mengatakan bahwa mereka normal seperti kita dan hanya saja tidak dapat mendengar atau berbicara.
Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO) dapat dikatakan merupakan bahasa yang sering digunakan oleh kawan Tuli sejak masih kecil atau bisa dikatakan bahasa Ibu.
Istilah BISINDO ini sendiri digunakan pertama kali saat kongres ke-7 yang dilaksanakan oleh Gerkatin (Gerakan Kesejahteraan Tunarungu Indonesia) pada tahun 2006.
BISINDO memiliki bahasa berbeda disetiap daerahnya layaknya bahasa daerah yang ada di Indonesia. Bahkan BISINDO memiliki dialek yang berbeda disetiap daerah. BISINDO dapat dengan mudah dipahami oleh sesama kawan Tuli atau berinteraksi dengan orang biasa.
Sedangkan Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI) merupakan bahasa isyarat yang diadopsi dari American Sign Langauge (ASL) dan sudah dianjurkan oleh pemerintah untuk dipakai berkomunikasi. Bahkan SIBI sudah berlaku di Sekolah Luar Biasa (SLB) untuk komunikasi antara guru dengan murid.
SIBI merupakan buatan dari mantan pemimpin SLB dan diangap bahwa bahasa SIBI mutlak digunakan di Indonesia. SIBI ini mempunyai tata atau struktur bahasa yang sama dengan tata bahasa lisan dengan memakai awalan dan akhiran.
Dari kedua bahasa isyarat tersebut, para kawan Tuli lebih suka menggunakan BISINDO ketimbang SIBI. Sebab SIBI tergolong lebih sulit untuk dipelajari karena mengandung banyak kosakata yang rumit dan baku. Maka dari itu para kawan Tuli lebih memilih menggunakan BISINDO untuk alat komunikasi sehari-hari.
Selain itu perbedaannya terdapat pada penggunaaan tangan saat berkomunikasi. SIBI menggunakan satu tangan dengan struktur bahasa yang sama baik lisan maupun tulisan.
Sedangkan BISINDO memakai dua tangan dengan tujuan untuk mempermudah lawan bicara memahami apa yang dikatakan oleh orang yang memakai BISINDO.
Untuk mengetahui perbedaan dengan jelas, berikut abjad bahasa isyarat baik BISINDO maupun SIBI.
Berita Trending
- 1 Pemeintah Optimistis Jumlah Wisatawan Tahun Ini Melebihi 11,7 Juta Kunjungan
- 2 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
- 3 Permasalahan Pinjol Tak Kunjung Tuntas, Wakil Rakyat Ini Soroti Keseriusan Pemerintah
- 4 Sabtu, Harga Pangan Mayoritas Turun, Daging Sapi Rp131.990 per Kg
- 5 Desa-desa di Indonesia Diminta Kembangkan Potensi Lokal