Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Sejarah 28 Desember: Petaka Miskomunikasi AirAsia QZ8501, 162 Orang Tewas

Foto : Wikimedia Commons

Bodi utama pesawat AirAsia QZ8501 ditemukan di dasar laut.

A   A   A   Pengaturan Font

Dalam konferensi pers yang digelar setahun setelahnya, para penyidik dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menunjukkan pilot menghadapi masalah teknis berulang dengan Rudder Travel Limiter (RTL), dan meninggalkan co-pilot untuk mengambil kendali pesawat.

Ketua Tim Investigasi AirAsia QZ8501, Marjono Siswosuwarno menjelaskan, sejak pukul 06.01 WIB, perekam data penerbangan atau flight data recorder (FDR) mencatat terjadi empat kali aktivasi tanda peringatan yang disebabkan karena gangguan pada sistem rudder travel limiter (RTL). Gangguan ini mengaktifkan electronic centralized aircraft monitoring (ECAM).

"Tiga gangguan awal yang muncul pada sistem RTL telah ditangani oleh awak pesawat sesuai dengan langkah-langkah yang tertera pada ECAM dan gangguan tersebut bukanlah suatu yang membahayakan penerbangan" tuturnya seperti dirangkum Koran Jakarta dari laman resmi KNKT.

Tak berselang lama, pesawat kembali mengalami gangguan lagi yang keempat kalinya. FDR, katanya, mencatat penunjukan berbeda dengan tiga gangguan sebelumnya.

Menurutnya, gangguan tersebut memiliki kesamaan dengan kejadian gangguan pada 25 Desember 2014, saat pesawat masih di darat ketika sakelar pemutus tenaga atau circuit breaker (CB) dari flight augmentation computer (FAC) direset.
Halaman Selanjutnya....


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top