Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Sejarah 25 Januari: Nellie Bly Pulang Usai Keliling Dunia dalam 72 Hari

Foto : CORBIS via Smithsonian

Nellie Bly dalam sebuah foto tertanggal segera setelah dia kembali dari perjalanan keliling dunia.

A   A   A   Pengaturan Font

Nellie Bly menjadi sensasi internasional setelah menyelesaikan perjalanan berkeliling dunia hanya dalam waktu 72 hari pada 25 Januari 1890. Pemilik nama lengkap Elizabeth Cochran itu bahkan memecahkan rekor 80 hari yang dibuat karakter fiksi Phileas T. Fogg yang legendaris.

Namun, bukan hanya perjalanannya yang membuat Bly terkenal, tapi motivasinya berpetualang yang menjadikannya sebagai simbol kebanggaan dan kekuatan Amerika, seperti yang dilaporkan American Experience.

Pasalnya, Bly lahir dan tumbuh pada masa ketika wanita seakan hanya ditakdirkan untuk menjadi rumah tangga. Bly pun terkenal sebagai wanita ambisius karena melakukan hal-hal yang seharusnya tidak dilakukan oleh seorang wanita. Bahkan sebelum perjalanan keliling dunianya, Bly merupakan sosok jurnalis yang terkenal berani, sekaligus perintis bentuk baru jurnalisme investigasi.

Lahir pada tanggal 5 Mei 1864, Bly harus hidup dalam kemiskinan hingga meninggalkan bangku kuliah selepas kematian sang ayah.

Nama Bly baru terkenal usai suatu artikel artikel seksis di The Pittsburgh Dispatch memicu kemarahannya. Bly yang kala itu masih berusia 18 tahun pun terdorong untuk menulis tanggapan yang kuat nan membekas.

Editornya kala itu tidak hanya tidak hanya menerbitkan sanggahan Bly, tetapi dia juga menawarinya pekerjaan sebagai penulis untuk surat kabar.

Menggunakan nama pena Nellie Bly, ia dengan cepat menjadi kontributor populer di koran berkat laporannya mengenai kehidupan kelas bawah Amerika, termasuk melaporkan kondisi kerja yang buruk bagi anak-anak dan perempuan di pabrik.

Melansir Lifetime, nama Bly kian tersohor dalam kancah jurnalisme sekaligus publik Amerika ketika ia menulis untuk The New York World pada 1887.

Bly yang kala itu hendak mengungkap operasional rumah sakit jiwa khusus wanita yang terkenal lalai, memutuskan untuk menyamar sebagai pasien gangguan jiwa di sana. Investigasinya berhasil mengungkap perlakuan kejam dan bahkan mengancam jiwa yang ia dan pasien lain alami.

Berkat investigasi rahasianya, Bly tidak hanya menuntut rumah sakit jiwa itu untuk berbenah dan memperbaiki layanannya, tapi juga menemukan peliputan jurnalisme jenis baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Dalam waktu singkat, Bly menjadi sosok yang dihormati rekan-rekan jurnalis.

The New York World pun segera menyadari daya tarik kuat jurnalisme "pemeran pengganti" untuk keperluan investigasi. Melansir American Experience, Bly dikirim untuk menyamar dalam penyamaran yang tak terhitung jumlahnya selama dua tahun berikutnya.

Tak butuh waktu lama bagi surat kabar lain untuk mengadopsi jenis pelaporan serupa dengan "gadis pengganti" mereka sendiri, tetapi tidak ada yang bisa mengalahkan gaya dan perilaku Bly.

Meskipun Bly telah menjadi reporter yang disegani, dia masih harus berjuang untuk ide berita besar berikutnya.

Segera setelah membaca novel "Around the World in 80 Days" oleh Jules Verne, dia ingin mengalahkan rekor keliling dunia yang diciptakan tokoh protagonis, Phileas Fogg.

Namun, ide itu ditolak editor The New York World karena anggapan bahwa petualangan seperti itu hanya bisa dilakukan oleh pria. Tak menyerah, Bly akhirnya berhasil meyakinkan editornya untuk mengizinkannya melakukan perjalanan.

Bly yang telah mengantongi izin lantas memulai perjalanan pertamanya dari Kota Hoboken, New Jersey, Amerika, ke London, Inggris dengan kapal uap "Augusta Victoria" pada 14 November 1889. Dari London, sebuah kereta kemudian membawanya ke Paris, di mana dia melakukan perjalanan singkat ke Kota Amiens, di utara Prancis.

Dalam perjalanannya melalui Eropa, Mesir, Sri Lanka, Singapura, dan Hong Kong, Bly bepergian dengan kereta api, kapal uap, kuda, keledai, becak, dan berbagai kendaraan lainnya. Dia mengirimkan kisah perjalanannya ke The New York World, yang berhasil meningkatkan jumlah pembaca secara signifikan.

Perjuangan Bly bukan tanpa masalah. Tak mau kalah, majalah Cosmopolitan saat itu memutuskan untuk mengirimkan reporter wanita mereka sendiri, Elizabeth Bisland, untuk balapan dengan Bly.

Menurut American Experience, setelah Bly berlayar ke Inggris, Bisland berangkat ke arah yang berlawanan dan menuju ke San Francisco, di mana dia dijadwalkan untuk naik kapal ke Jepang dan melanjutkan perjalanannya.

Saat Bly menyelesaikan perjalanannya keliling dunia pada 25 Januari 1890 usai 72 hari berkelana, dia juga memenangkan perlombaan melawan Bisland yang baru menyelesaikan perjalanannya pada empat hari kemudian.

Bly kembali dengan penuh kemenangan, sebagai seorang selebriti. Ia menjadi sosok wanita paling terkenal di dunia pada usia 25 tahun. Lima tahun kemudian, Bly pensiun dari jurnalisme setelah menikah dengan seorang jutawan, Robert Seamen.

Ketika Seamen meninggal pada 1903 dan meninggalkannya untuk mengendalikan perusahaan manufakturnya yang sukses, Bly kembali ke jurnalisme untuk meliput Perang Dunia I, tak terkecuali banyak isu penting yang mempengaruhi wanita.

Sebagai pelopor wanita awal dalam jurnalisme, dia membuka jalan bagi wanita di seluruh dunia saat ini yang dengan berani meliput di mana saja dari zona perang hingga meja berita.

Pada saat perempuan masih belum bisa memilih, kemampuan Bly membantu memperkuat perjuangan untuk hak-hak perempuan di Amerika.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top