Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Kamis, 22 Des 2022, 19:04 WIB

Sejarah 22 Desember: Gerbang Brandenburg Satukan Dua Jerman

Gerbang Brudenberg di Berlin, Jerman.

Foto: History.com

Tepat 33 tahun yang lalu, ribuan warga Jerman tumpah ruah ke jalan-jalan di Kota Berlin seraya bersorak bahagia merayakan kembali dibukanya Gerbang Brandenburg yang menandakan bersatunya Jerman Timur dan Barat pada 22 Desember 1989.

Terletak antara Pariser Platz dan Platz des 18. März, gerbang Brandenburg dibangun pada 1788 sampai 1791 oleh Carl G. Langhans atas usulan Frederick William II yang merupakan Raja Prusia kala itu. Gerbang setinggi 20 meter atau setara bangunan lima lantai dengan lebar 65 meter itu ditujukan sebagai pintu masuk ke Unter den Linden, yang menuju ke istana Prusia.

Walau nama asli Gerbang Brandenburg adalah Friedenstor yang berarti perdamaian, landmark bersejarah ini sebenarnya merupakan sanksi peperangan. Pada tahun 1806 misalnya, saat itu kemenangan tentara Napoleon membawa Prancis menduduki Berlin. Ia pun memutuskan merampas patung Quadriga yang berdiri kokoh di atas Gerbang Brandenburg.

Ironinya, patung Quadriga yang menggambarkan dewi kemenangan merupakan simbol perdamaian yang dibangun pada 1793. Namun, apa boleh buat. Patung itu dibawa Napoleon ke Prancis. Baru setelah kekalahan menimpa Napoleon, patung Quadriga akhirnya kembali lagi ke Berlin pada tahun 1814.

Satu abad setelahnya, Gerbang Brandenburg kembali menjadi saksi perang. Pasalnya, gerbang itu kemudian digunakan secara luas dalam propaganda Nazi. Adolf Hitler yang naik ke tampuk kekuasaan pada tahun 1933 bahkan mengadakan parade di sana.

Melansir Britannica, Seluruh struktur rusak berat selama Perang Dunia II. Pada tahun 1946, dengan pembagian Jerman pasca perang, Gerbang Brandenburg berada di sektor Soviet. Dari tahun 1961 hingga 1989, Gerbang Brandenburg melambangkan Jerman yang terbagi, karena Tembok Berlin menutup akses ke gerbang untuk Jerman Timur dan Barat.

Baru pada 22 Desember 1989, gerbang itu dibuka kembali selama reunifikasi Berlin Timur dan Barat, ketika Kanselir Jerman Barat Helmut Kohl berjalan melewatinya untuk bertemu dengan Perdana Menteri Jerman Timur Hans Modrow.

Kedua pemimpin berjabat tangan dalam momen yang menandai pertama kalinya seorang pemimpin Jerman Barat secara resmi memasuki Jerman Timur.

Diperkirakan 100.000 orang berkumpul di sana selama proses pembukaan resmi itu. Mereka bersorak gembira, membuka botol-botol sampanye, saling berpelukan seraya melambai-lambaikan bendera Jerman bersatu.

Kini, Gerbang Brandenburg berfungsi sebagai simbol reunifikasi Jerman dan merupakan salah satu landmark Berlin yang paling banyak dikunjungi.

Redaktur: Fiter Bagus

Penulis: Suliana

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.