Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Sejarah 10 Februari: Kerusuhan Hari St Scholastica di Oxford

Foto : Istimewa

Ilustrasi.

A   A   A   Pengaturan Font

Meskipun Walikota memohon Rektor untuk menangkap para siswa yang terlibat St Scholastica Day Riot, hukum para cendekiawan sendiri membebaskan mereka. Selama tiga hari berikutnya, sekitar 200 orang bersenjata dari seluruh pedesaan didorong dan dibayar oleh juru sita kota untuk melakukan perjalanan ke Oxford untuk berpartisipasi dalam pertarungan ini.

Setelah kerusuhan berakhir, baik hierarki universitas maupun penduduk kota menyerahkan diri mereka dan hak entitas mereka masing-masing kepada Raja Edward III.

Dia kemudian mengirim hakim ke kota untuk menentukan apa yang telah terjadi dan menyarankan langkah apa yang harus diambil. Sayangnya, penduduk kota diperlakukan dengan kurang baik. Raja Edward kala itu mendenda kota sebesar 500 mark.

Sementara masalah telah ditangani oleh komisi penyelidikan kerajaan sudah, Uskup Lincoln justru ikut memberlakukan larangan terhadap penduduk kota, dan melarang semua praktik keagamaan, termasuk pelayanan gereja seperti penguburan dan pernikahan. Menurut Wikiwand, hanya pembaptisan anak kecil yang diizinkan.

Pada tanggal 27 Juni 1355 Edward mengeluarkan piagam kerajaan yang mengamankan hak-hak universitas atas hak-hak kota. Antara lain, memberikan hak kepada rektor universitas untuk mengenakan pajak atas roti dan minuman yang dijual di kota dan kekuasaan untuk mendesak agar penduduk menjaga properti mereka dalam kondisi baik.
Halaman Selanjutnya....


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top