Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pengembangan Ternak

Sejak 2014 hingga 2017, Populasi Sapi Meningkat

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) mengungkapkan populasi sapi dan kerbau dalam empat tahun terakhir terus meningkat. Peningkatan populasi sapi itu tak terlepas dari program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab) dan Gertak Birahi dan Inseminasi Buatan (GBIB) yang digagas Kementan.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, I Ketut Diarmita menyebutkan populasi lokal terus meningkat. Pada 2017, jumlah populasi sapi sekitar 18,2 juta ekor. Angka itu bertambah dari 2016 yang hanya sekitar 17,8 juta ekor.

Setelah Kementan mencanangkan program Upsus Siwab dan GBIB, dari 2014-2017 rata-rata pertumbuhan populasi sapi dan kerbau mencapai 3,86 persen per tahunnya. "Itu berbeda dari sebelum dua program itu digagas. Pada periode 2012-2014 rata-rata pertumbuhan per tahunnya hanya 1,03 persen," ungkapnya dalam diskusi di Jakarta, Selasa (8/1).

Disebutkan Ketut, dalam dua tahun pelaksanaan program capaian kinerja program Upsus Siwab capaiannya cukup tinggi. Itu bisa terlihat dari realisasi pelayanan inseminasi buatan (IB) dari Januari 2017-Desember 2018 yang mencapai 7,9 juta ekor, sementara kelahiran pedet mencapai 2.7 juta ekor atau setara dengan 21,95 trilliun rupiah.

Angka itu diperoleh dengan asumsi harga satu pedet lepas sapi mencapai 8 juta rupiah. Dengan demikian nilai tersebut cukup besar mengingat investasi yang digelontorkan pemerintah untuk mengimplementasikan program Upsus Siwab pada 2017 hanya sekitar 1,41 trilliun rupiah.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top