Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Suku Bunga - Ruang Pelonggaran Moneter Sudah Habis

Bunga Acuan BI Mesti Dinaikkan

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

"Ancamannya capital flight karena pajak penghasilan badan di AS juga dipotong tinggal 20 persen. Untuk tahun depan, suku bunga kita berpotensi naik, sulit bagi BI untuk terus menahan," kata Bhima, di Jakarta, Kamis (14/12). Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, kemarin, memutuskan kembali menahan suku bunga acuan, BI 7-day Reverse Repo Rate di level 4,25 persen dalam bulan ini.

Bhima menambahkan, capital outflow menekan rupiah dalam kuartal terakhir ini, dan hanya ada dua cara untuk mengatasi hal itu, yakni menaikkan suku bunga acuan agar imbal hasil tetap menarik atau mengorbankan cadangan devisa. Cara yang kedua dipilih oleh BI sehingga dalam sebulan terakhir cadangan devisa merosot empat miliar dollar AS menjadi 125 miliar dollar AS.

"Tapi untuk tahun depan, saya kira BI tidak akan kuat jor-joran cadangan devisa. Saya perkirakan BI 7-day Repo Rate mencapai 4,5-4,75 persen," kata Bhima. Pengamat ekonomi Universitas Brawijaya, Candra Fajri Ananda, mengingatkan BI agar mewaspadai tren pengetatan kebijakan moneter yang dilakukan bank sentral di negara maju di tahun depan.

Sebab, bank sentral AS itu kembali akan menaikkan suku bunga dibarengi dengan pengurangan neraca The Fed. Begitu juga dengan bank sentral Eropa (ECB) dan bank sentral Jepang (BoJ). "Kalau The Fed tahun depan cenderung lebih agresif menaikkan suku bunga maka BI perlu menaikkan suku bunga acuannya lebih dari 25 basis poin (bps)," kata dia.


Halaman Selanjutnya....

Penulis : Eko S, Selocahyo Basoeki Utomo S, Vitto Budi, Antara

Komentar

Komentar
()

Top