Sebanyak 1,6 Juta Pekerja di Sulsel Belum Dilindungi Jamsostek
Sekprov Sulsel Jufri Rahman saat bertemu Kepala Kantor BPJSTK Wilayah Sulawesi dan Maluku, Mintje Wattu di Makassar, Selasa (27/08/2024).
Foto: ANTARA/HO-Humas Pemprov SulselMakassar - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) Wilayah Sulawesi dan Maluku menyampaikan data jumlah pekerja yang belum dilindungi jaminan sosial ketenagakerjaan (jamsostek) di Sulsel sekitar 1,6 juta orang dari 2,8 juta pekerja yang terdaftar.
Hal tersebut dilaporkan Kepala Kantor BPJAMSOSTEK Wilayah Sulawesi dan Maluku Mintje Wattu kepada Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel Jufri Rahman dalam rapat yang dilaksanakan di Makassar, Selasa.
Jufri Rahman mengatakan pemerintah memiliki kewajiban sesuai dengan mandatori Peraturan Presiden (Perpres) mengenai iuran wajib bagi peserta atau tenaga kerja di Sulsel.
Terkait dengan cakupan kepesertaandi Sulsel, Jufri Rahman menjelaskan secara nasional tingkat cakupankepesertaan jamsostek di Sulsel berada pada posisi atau peringkat 15 besar, dengan jumlah tenaga kerja yang belum terdaftar masih sekitar 1,6 juta pekerja.
"Sulsel itu untuk cakupan di Indonesia berada di posisi 15 kalau tidak salah ingat. Dari 2,8 juta jumlah pekerja yang terdaftar itu, masih ada 1,6 juta yang tidak terdaftar," katanya.
Selama ini, kata Jufri Rahman, Pemprov Sulsel telah membayar iuran wajib bagi para tenaga kerja sektor nelayan sebanyak 10 ribu orang. Ia pun terus mendorong kepesertaan dari sektor pekerja informal, sesuai arahan Penjabat Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif Fakrulloh.
Sementara, Kepala Kantor BPJAMSOSTEK Wilayah Sulawesi dan Maluku, Mintje Wattu, menjelaskan pertemuan tersebut membahas terkaitcakupan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan di Sulsel, untuk menindaklanjuti hasil Rakortekbang dan juga Implementasi Perda.
"Pemprov mendorong percepatan (coverage) untuk semua bisa cepat diselesaikan agar juga pemerintah daerah baik dari provinsi maupun daerah kabupaten/kota, bisa mengalokasikan anggaran untuk perlindungan pekerja rentan miskin di Sulawesi Selatan," ungkapnya.
Sampai saat ini, cakapMintje, cakupan kepesertaan BPJSTK baru pada angka 42 persen se-Sulsel, maka ini menjadi 'pekerjaan rumah' yang besar bersama pemerintah daerah.
"Walaupun dari sektor swasta sudah ada, tetapi peran serta pemerintah daerah perlu mendorong coverage untuk pekerja sektor informal, petani, nelayan, driver online, pedagang asongan, dan sebagainya," ucapnya.
Untuk daerah dengan angka cakupan yang tinggi, kata Mintje, yakni Kabupaten Luwu, Enrekang, dan Selayar, dengan angka cakupan mencapai 60 persen lebih dan masuk dalam tiga besar coverage tertinggi di Sulsel.
Sementara, untuk coverage yang masih rendah, yakni Kabupaten Gowa, Takalar, dan Jeneponto. Ketiga daerah ini diharapkan menjadi daerah yang harus mendapat perhatian dari pemerintah daerahnya masing-masing.
"Tetapi Makassar juga termasuk salah satu kota/daerah dengan pertumbuhan tertinggi di Sulawesi Selatan untuk tahun 2024," ujarnya.
Tahun 2024, Pemkot menganggarkan lebih dari 30 ribu orang. Totalnya 35 ribuan orang pekerja dengan kategori miskin untuk dilindungi jaminan sosial ketenagakerjaan. Sampai sekarang sudah ada 11 korban meninggal dunia yang akan dibayarkan santunannya dalam waktu dekat. Masing-masing mendapat santunan sebesar Rp42 juta.
Meski begitu, Mintje menambahkan, dalam beberapa pertemuannya dengan Gubernur dan Sekda, pemerintah kabupaten/kota diwajibkan untuk berkolaborasi, menganggarkan dan mendorong pelaksanaan jaminan sosial tenaga kerja sebagai pengawas pelaksana Inpres Nomor 2 Tahun 2021.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Sejumlah Negara Masih Terpecah soal Penyediaan Dana Iklim
- 3 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 4 Ini Kata Pengamat Soal Wacana Terowongan Penghubung Trenggalek ke Tulungagung
- 5 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
Berita Terkini
- Gerak Cepat, Gulkarmat Kerahkan 75 Personel Padamkan Rumah yang Terbakar di Kampung Bahari
- Beijing Kecam Tindakan Pemerintah AS yang Batasi Visa Pejabat Hong Kong
- Mengagetkan Cawagub DKI Suswono Tidak Bisa Mencoblos di Pilkada Jakarta, Ternyata Ini Penyebabnya
- Waspada yang Akan Bepergian, Hujan Ringan hingga Deras Disertai Petir Mengguyur Indonesia Pada Sabtu
- Rute baru Kereta Cepat Whoosh