Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Silinder Cyrus

Sebagai Reaksi atas Kekuasaan Nebukadnezar, Penguasa Sebelumnya

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Cerita tentang penindasan dan pelarangan beragama bagi rakyat oleh penguasa Nebukadnezar, tertulis dalam Silinder Cyrus. Kemudian muncul raja yang baru, Cyrus, menjadi penguasa dan ia membebaskan rakyat dari perbudakan dan mencabut larangan terhadap untuk memeluk agama yang diyakininya

Silinder Cyrus atau Silinder Koresh adalah dokumen yang dikeluarkan oleh Cyrus Agung atau Koresh Agung (Cyrus The Great), yang terdiri dari sebuah silinder tanah liat bertuliskan aksara paku Akkadia. Silinder itu dibuat pada 539 SM atas perintah Cyrus Agung, setelah mengambil alih Babel dari Nebukadnezar atau Nabonidus, dan mengakhiri kerajaan Neo-Babilonia.

Dokumen ini memuji Cyrus, penguasa Achaemenid, dan memperlakukan Nabonidus seperti raja yang jahat dalam teks yang ditulis pada sebuah tembikar yang terbagi menjadi dua bagian. Baris satu sampai 18 menceritakan kisah perbuatan Cyrus sebagai orang ketiga.

Dokumen tersebut menceritakan tentang Nabonidus, raja Babilonia terakhir, yang dikatakan antara lain melarang kultus Marduk dan telah menindas rakyatnya. Akibat pelarangan beragama ini masyarakat mengajukan keluhan kepada para dewa. Marduk sebagai dewa utama kemudian dipercaya menakdirkan Cyrus untuk menjadikannya penguasa dunia. Penduduk kerajaan barunya sangat senang melihatnya sebagai raja baru.

Pada bagian kedua, Cyrus berbicara sebagai orang pertama. Dia mulai dengan gelarnya dan terus mengatakan bahwa dia menjaga kultus Marduk di Babel, dan bahwa dia telah membiarkan mereka beristirahat dari kelelahan dan perbudakan pada pemerintahan sebelumnya.

Dia juga mengatakan bahwa banyak raja memulihkan kultus di semua kerajaan sebelumnya yang sekarang menjadi bagian darinya. Selain itu Cyrus juga membebaskan mantan orang-orang yang dideportasi dari wilayah kerajaan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top