SEATER Kontribusi BRIN Menyongsong Transportasi Masa Depan

Roni menjabarkan, sensor dalam SEATER terdiri dari RGB-D Camera, IMU, Wheel Odometry, dan 2D LIDAR. Prosesnya, image RGB dari kamera disimpan sebagai feature detection. Ketika kendaraan beroperasi di lingkungan yang telah dikenali, proses feature matching dapat dilakukan.

"Feature based ini digunakan juga sebagai basis untuk melakukan proses dari lokalisasi kendaraan, mengetahui posisi lingkungannya dan pemetaan lingkungan berdasarkan feature tadi secara simultan," jelasnya.

Roni menambahkan, SEATER memiliki berat 50 kg dengan kapasitas beban maksimal 1 orang. SEATER dapat bergerak hingga 5 km/jam dengan waktu penggunaan 2 jam. Adapun perkiraan harga untuk SEATER sendiri sekitar 20 juta rupiah per unit.

"Jadi kendaraannya itu disebut personal movilitative. Jadi kendaraan mobilitas perorangan. Berbeda dengan kendaraan konvensional, dia bukan dirancang untuk dikontrol," katanya.

Konsep SEATER, kata Roni, adalah mobility on demand. Pengguna bisa menentukan tujuan dan memanggil SEATER dari shelter tertentu. Nantinya, pengguna bisa menggunakan aplikasi I-SEATER atau O-SEATER kemudian menyambungkannya dengan kursi otonom ini.
Halaman Selanjutnya....