Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

SEATER Kontribusi BRIN Menyongsong Transportasi Masa Depan

Foto : Muhamad Ma'rup

Peneliti Ahli Muda Pusat Riset Mekatronika Cerdas (PRMC) BRIN, Roni Permana Saputra, saat menerangkan tentang Single-passenger Electric Autonomous Transporter (SEATER), dalam webinar PRMC BRIN, yang diakses Senin (13/11).

A   A   A   Pengaturan Font

Sektor transportasi masa depan di Indonesia harus dipersiapkan. Selain menjamin keamanan pengendara, transportasi masa depan juga harus beriringan dengan konservasi lingkungan dengan mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil. Sampai saat ini, pemerintah terus mendorong dengan mengeluarkan berbagai kebijakan dan membangun infrastruktur agar masyarakat beralih menggunakan kendaraan berbahan bakar listrik.

JAKARTA - Sektor transportasi masa depan di Indonesia harus dipersiapkan. Selain menjamin keamanan pengendara, transportasi masa depan juga harus beriringan dengan konservasi lingkungan dengan mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil. Sampai saat ini, pemerintah terus mendorong dengan mengeluarkan berbagai kebijakan dan membangun infrastruktur agar masyarakat beralih menggunakan kendaraan berbahan bakar listrik.

Kemandirian dalam mengembangkan sektor transportasi masa depan harus juga jadi perhatian. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sebagai lembaga riset pemerintah turut ambil bagian dengan mengembangkan berbagai purwarupa atau prototipe. Satu di antaranya yaitu Single-passenger Electric Autonomous Transporter (SEATER).

Peneliti Ahli Muda Pusat Riset Mekatronika Cerdas (PRMC) BRIN, Roni Permana Saputra, menerangkan SEATER merupakan alat transportasi tipe personal mobility vehicle atau kendaraan mobilitas perorangan yang dikembangkan di BRIN mulai tahun 2023 ini. SEATER didesain sebagai alat transportasi mikro satu penumpang yang beroperasi otonom atau berjalan dan menavigasi sendiri tanpa campur tangan manusia. SEATER dioperasikan di lingkungan terbatas dan terkendali yang telah diketahui sebelumnya, seperti bandara.

"Jadi kata kunci di sini adalah lingkungan operasi dari kendaraan otonom ini adalah terbatas dan telah diketahui sebelumnya. Jadi tidak punya autonomous di segala kondisi, tapi memerlukan kondisi yang telah diketahui sebelumnya," ujar Roni, dalam webinar PRMC BRIN, yang diakses Senin (13/11).

Kendaraan otonom memiliki bagian yang saling bekerja sama sehingga dapat berjalan secara baik. Ada lima bagian yaitu lozalization untuk menentukan lokasi, planning untuk mengetahui manuver, persepsi untuk mengetahui kondisi sekitar, kontrol kendaraan untuk merealisasikan trajectory, dan sistem manajemen untuk memantau.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Sriyono
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top