Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Seabad Lebih Upaya Prancis Boyong Pulang Dua Medali Olimpiade 1904

Foto : AFP/Philippe LOPEZ

Koreksi Rekor Olimpiade l Sejarawan dari National School of Arts and Crafts, Clement Genty, memegang dokumen foto hitam putih yang memperlihatkan atlet asal Prancis, Albert Corey, sebagai peraih dua medali ajang Olimpiade 1904.

A   A   A   Pengaturan Font

BUTUH waktu selama 117 tahun bagi atlet pelari jarak jauh bernama Albert Corey untuk kemungkinan bisa memboyong pulang dua medali perak yang diraihnya pada ajang Olimpiade ke negara asalnya.

Saat memenangkan lomba maraton dan meraih medali perak pada Olimpiade 1904 di Saint Louis, Missouri, Amerika Serikat (AS), panitia penyelenggara ajang olahraga internasional bergengsi itu secara keliru menyatakan Corey sebagai warga negara Amerika.

Namun saat ini dua medali Olimpiade serta status kewarganegaraan Corey digugat oleh pemerintah Prancis yang menghendaki agar dinyatakan bahwa medali Olimpiade itu dimenangkan oleh atlet asal Prancis.

Adalah Clement Genty, seorang dewan kotapraja lokal dari Kota Meursault, Prancis timur, yang memperjuangkan pembetulan dari rekor Olimpiade itu. Selain jadi pejabat di kota kecil, Genty adalah seorang sejarawan amatir dan insinyur.

Sebelumnya Genty berhasil menemukan informasi bahwa Corey berasal dari wilayahnya mengabdi, berkat dokumentasi foto hitam dan putih yang telah pudar yang memperlihatkan Corey sebagai atlet Olimpiade sedang mengenakan kaos tak berlengan yang kebesaran, celana pendek kusut serta sepatu kulit bertali.

Ternyata Corey adalah anak dari petani anggur miskin di wilayah administratif Burgundy dan ia merupakan mungkin satu-satunya atlet Prancis yang berhasil meraih medali pada ajang Olimpiade 1904.

Atas temuan informasi itu, Genty telah memberitahukan Komite Olimpiade Prancis agar mengajukan klaim ke Komite Olimpiade Internasional.

"Ini adalah sebuah kisah yang indah," ucap Genty. "Saya mengetahui informasi keberadaan (mengenai Corey) dari sebuah koran dan saya pun telah melakukan riset," imbuh dia.

Riset yang dilakukan Genty menemukan fakta bahwa Corey lahir di Kota Meursault di wilayah Cote d'Or pada 1878. Saat itu wilayah pedesaan di kota itu dilanda hama kutu phylloxera yang menyerang tanaman anggur.

Ditemukan pula informasi bahwa nama petani anggur miskin yang merupakan ayah dari Corey adalah Etienne Corey. Pada 1896, Etienne pindah ke pinggiran Paris dan di kota itu Albert Corey mendaftarkan diri pada Angkatan Bersenjata Prancis.

Saat bertugas di militer inilah diketahui bakat alam dari Corey yaitu sebagai pelari dengan ketahan fisik luar biasa. Pada 1899, Corey mencatatkan rekor lari sejauh 160 kilometer dan pada 2 Januari 1903, Corey dinyatakan sebagai desertir (seseorang yang lari meninggalkan dinas ketentaraan).

Setahun kemudian Corey diketahui kerja serabutan di sebuah rumah jagal besar di Chicago. Upayanya untuk bergabung dalam klub atletik lokal mengalami hambatan karena ia adalah seorang pendatang asing dengan penguasaan bahasa Inggrisnya pas-pasan.

Perjuangan jadi Juara

Saat ia mengetahui bahwa Olimpiade akan dilaksanakan di Amerika Serikat (AS), Corey menyatakan bahwa dirinya pernah mengikuti ajang "Paris Marathon" pada 1900. Apa yang dikatakan Corey ini benar, namun rupanya ia sengaja mengelabui orang lain demi meyakinkan mereka bahwa ia pernah ikut serta dalam ajang olahraga yang amat bergengsi karena pada 1900 juga telah digelar ajang lomba maraton Olimpiade.

Ternyata taktiknya itu berhasil dan Corey bisa pergi ke Saint Louis mewakili tim atletik First Regiment Athletic Association of Chicago.

Karena untuk bisa datang ke ajang Olimpiade Saint Louis amat sulit dan mahal bagi atlet-atlet dari luar kawasan Amerika Utara, pihak panitia memutuskan untuk mengikutsertakan peserta internasional dan Corey menjadi satu-satunya peserta dari Prancis.

Saat berlomba di ajang maraton sejauh 40 kilometer, Corey berhasil mencapai garis finish di urutan ke-3. Dalam lomba maraton itu terdapat 32 atlet peserta lari maraton dan hanya setengah yang berhasil finish.

Panitia Olimpiade pada akhir lomba kemudian mendiskualifikasi juara pertama maraton yang bernama Fred Lorz karena ia telah curang dalam lomba dengan sempat menumpang mobil dalam lomba. Karena itu Corey berhasil meraih medali perak Olimpiade.

Selain di ajang maraton, Corey juga ternyata meraih medali perak dalam lomba lari estafet Olimpiade dengan jarak lomba sejauh 20 mil beserta 4 atlet AS lainnya.

Pihak media Amerika sama sekali tak mengetahui bahwa Corey merupakan warga Prancis. Mereka hanya mengetahui bahwa Corey adalah orang asal Prancis, pekerja rumah jagal yang jadi atlet maraton bintang pendatang.

Upaya Corey untuk meraih medali pada Olimpiade berikutnya di London, Inggris, pada 1908, ternyata gagal. Setahun berikutnya, Corey tertabrak mobil dan ia tak bisa pulih sebagai atlet lagi hingga pada 1910 ia kembali ke Prancis dan melanjutkan karier di militer. Corey meninggal dunia pada 1926 di Paris, mungkin karena derita TBC.

Sejarawan Olimpiade mengakui bahwa Corey sebagai warga Prancis, namun medali-medali yang ia raih tercatat bahwa ia adalah atlet dari AS sehingga Komite Olimpiade Internasional berniat untuk mengubah catatan medalinya.

Sementara perjuangan Genty membuat pihak keluarga Corey, yang sebelumnya tak mengetahui bahwa kakek buyut mereka pernah ikut serta dalam Olimpiade, amat takjub atas prestasi Albert Corey.

"Saya amat terkejut," ucap cicit Corey yang bernama Serge Canaud, 69 tahun, saat menelpon Genty. "Kami tak mengetahui semua ini dari pihak keluarga kami sebelumnya. Namun itu merupakan kisah yang amat menggelikan," pungkas dia. AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top