SDM Kunci Jaga Keamanan Siber

JAKARTA - Transformasi digital yang berlangsung cepat selama Pandemi Covid-19 cukup mengkhawatirkan dari sisi keamanan. Risiko keamanan saat ini berasal dari transformasi digital itu sendiri, kebijakan bekerja dari rumah, penggelaran 5G, dan pemanfaatan komputasi awan.

Menurut Badan Sandi dan Siber Negara (BSSN), ruang siber Indonesia selalu mengalami serangan siber baik bersifat teknis dan sosial. Serangan siber bersifat teknis menargetkan sistem elektronik seperti DOS dan DDOS, Phising, dan SQL Injection. Sedangkan serangan sosial menargetkan jejaring sosial seperti pemalsuan dan pembocoran data, identitas palsu, disinformasi, humor dan meme.

"Tahun 2020 lalu tercatat kurang lebih 495 insiden serangan siber, yang bersifat teknis dan sosial di Indonesia," ungkap Kepala BSSN Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian, pada diskusi virtual tentang keamanan Kamis (18/3).

Country Manager ofFortinetInc in Indonesia, Edwin Lim, memaparkan, dalam membangun strategi keamanan siber bagi organisasi baik korporasi bisnis maupun instansi pemerintahan dimulai dari sumber daya manusia (SDM). Mereka harus mengerti dan selalu waspada terhadap potensi ancaman.

Maka, di kalangan karyawan perlu dibangun budaya keamanan siber dengan melatih mereka agar selalu siaga. Caranya dengan memberi pemahaman dasar terkait keamanan siber dan berkomunikasi secara efektif dengan pihak lain, terutama jika terjadi masalah.
Halaman Selanjutnya....