Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, R. Koesmed, soal Pencegahan Tuberkulosis (TBC)

Saya Akan Lakukan Grebek TBC

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mencatatkan ada 37 ribu kasus tuberkulosis (TBC) di Ibu Kota tahun lalu. Tingginya kasus TBC di Jakarta ini ditengarai karena padatnya penduduk Ibu Kota yang datang dari seluruh penjuru tanah air.

Untuk itu, pihaknya melakukan penggalangan komitmen bersama para pemangku kepentingan, baik dari Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta maupun lembaga internasional untuk menguatkan cakupan dan kualitas imunisasi di Jakarta. Komitmen bersama ini diwujudkan dalam rencana aksi daerah menuju Jakarta bebas Tuberkulosis dan Pemenuhan Hak Sehat Anak melalui Imunisasi.

Untuk mengetahui lebih lanjut akan hal ini, reporter Koran Jakarta, Peri Irawan mewawancarai Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, R. Koesmedi di Balaikota, Jakarta Pusat, Senin (14/5). Berikut petikannya:

Seperti apa kondisi sebenarnya TBC di Jakarta?

Kita tahu bahwa DKI yang sangat padat penduduknya. Banyak orang yang keluar masuk DKI, sekitar tiga juta sampau empat juta di mana jarak mulut dengan mulut tidak sampai 20 cm. Kita bisa bayangkan satu orang TBC, bisa menularkan 10 sampai 15 orang lainnya. Maka, kalau satu jam naik kendaraan yang penuh itu, bagaimana penularannnya.

Seperti apa komitmen bersama yang ditandatangani itu?

DKI adalah provinsi yang pertama yang sudah berkomitmen untuk membuat rencana aksi daerah sampai 2022. Peraturan Gubernur Nomor 28 Tahun 2018 tentang Penanggulangan TBC di DKI Jakarta dan menuangkan rencana-rencana Program Penanggulangan TBC tersebut dalam bentuk dokumen Rencana Aksi Daerah Penanggulangan TBC di DKI Jakarta.

Komitmen bersama ini yang pertama dilakukan?

Kita yang pertama, maka kita juga yang harus pertama bebas dari TBC. Saya berkeyakinan, kalau kita betul-betul berniat menyelesaikan TB, maka akarnya pasti bisa.

Untuk mencapai target apa yang akan Anda lakukan?

Yang kita lakukan grebek TB. Jadi saya berharap, apabila ada masyarakat yang menemukan atau mencurigai orang yang menderita TB, silakan dilaporkan ke puskesmas atau ke Dinkes, nanti petugas kita yang turun ke lapangan untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Grebek TB ini seperti apa?

Jadi grebek TB, kita akan datangi dari rumah ke rumah periksa semuanya. Termasuk dalam pengobatannya akan kita kejar, karena pengobatan TB membutuhkan waktu sampai enam bulan dan apabila resistensi TB, dia membutuhkan waktu satu hingga dua tahun. Jadi harus betul-betul didampingi.

Bagaimana dengan peningkatan capaian imunisasi?

Termasuk ada tiga program yang hasil Rakerkesda yaitu TBC, imunisasi dan stunting. Kalau stunting kita sedang berunding dengan beberapa SKPD itu, karena kita nggak bisa kita selesaikan sendiri.

P-5


Redaktur : M Husen Hamidy

Komentar

Komentar
()

Top