Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Satu dari Tiga Botol Coca-Cola Gunakan Plastik Daur Ulang

Foto : istimewa

coca cola

A   A   A   Pengaturan Font

"Kami menyadari urgensi dan kompleksitas tantangan sampah plastik di Indonesia. Tidak ada entitas tunggal yang dapat mengatasi tantangan ini sendirian. Kami berkomitmen untuk menawarkan desain kemasan, pengumpulan, dan sistem daur ulang yang inovatif serta menjalin aliansi strategis dengan para pemangku kepentingan termasuk lembaga pemerintah, mitra industri, dan organisasi lokal untuk mendorong ekonomi sirkular di Indonesia," kata Lopez.

Coca-Cola memanfaatkan kekuatan serta jangkauan merek untuk secara aktif melibatkan konsumen dalam inisiatif daur ulang dan membangun kesadaran tentang potensi luar biasa mengubah botol plastik menjadi baru. Melalui usaha patungan lokal dan perjanjian pemasok jangka panjang, Coca-Cola Europacific Partners Indonesia melakukan investasi strategis untuk meningkatkan kapasitas daur ulang di Indonesia, membuka pasokan plastic rPET, dan meningkatkan teknologi baru.

Botol 100 Persen rPET Coca-Cola diproduksi di fasilitas daur ulang baru Amandina Bumi Nusantara, di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Fasilitas yang diresmikan pada 8 Februari 2023 ini merupakan hasil kemitraan antara Coca-Cola Europacific Partner Indonesia dan Dynapack Asia. Fasilitas canggih ini memproses botol PET bekas pakai yang bersumber dari pasokan lokal dari merak apa saja lalu mengubahnya menjadi botol baru untuk merek Coca-Cola.

Pabrik daur ulang ini juga berkolaborasi dengan Mahija Parahita Nusantara, yayasan sosial nirlaba yang didirikan oleh kedua organisasi tersebut. Yayasan ini mendukung penciptaan infrastruktur pengumpulan melalui pengembangan usaha mikro pengumpulan dan berpusat pada usaha sosial serta dukungan masyarakat.

"Mahija Parahita Nusantara menyediakan bahan baku untuk fasilitas daur ulang dan, yang terpenting, juga mendukung komunitas pemulung informal dengan pekerjaan yang stabil serta membuka akses terhadap layanan sosial," kata Lopez.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top