Satu dari 10 Orang Eropa Beli Produk Imitasi

MADRID - Sebuah studi yang dilakukan oleh kantor Kekayaan Intelektual Uni Eropa (EU Intellectual Property Office/EUIPO) yang dipublikasikan pada Selasa (8/6) menyatakan bahwa satu dari setiap 10 orang Eropa telah ditipu untuk membeli produk palsu yang sebagian besar berasal dari Asia.

"Banyak konsumen saat ini kesulitan untuk membedakan antara produk asli dan palsu," lapor EUIPO yang bermarkas di Kota Alicante, Spanyol itu.

Produk palsu berkontribusi sebesar 6,8 persen dari impor Uni Eropa dan bernilai 121 miliar euro (147 miliar dollar AS) menurut laporan dari EUIPO dan Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (Organisation for Economic Co-operation and Development/OECD) yang berbasis di Paris, Prancis.

"Pemalsuan terjadi di semua sektor mulai dari pakaian hingga elektronik, mainan, dan anggur, dengan 9,0 persen orang Eropa mengaku bahwa mereka telah ditipu untuk melakukan pembelian barang palsu itu," demikian laporan EUIPO.

Warga Eropa yang tertipu, membeli barang palsu itu melalui transaksi e-commerce yang saat ini sedang booming secara global karena pandemi. Lembaga statistik Uni Eropa, Eurostat, mencatat sepanjang tahun ini saja, terdapat 70 persen orang Eropa berbelanja secara daring. "Angka ini menunjukkan bahwa kemampuan untuk mengidentifikasi produk palsu tetap menjadi masalah bagi warga Uni Eropa," ungkap studi dari EUIPO itu seraya menyatakan bahwa sebanyak 33 persen orang Eropa sudah meragukan keaslian produk yang mereka beli.
Halaman Selanjutnya....