Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penegakan Kamtibmas

Satpol PP Harus Punya Kemampuan Negosiasi dan Mediasi

Foto : ANTARA/HO-Pemkab Bogor

Anggota Satpol PP

A   A   A   Pengaturan Font

BOGOR - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) perlu dibekali dengan kemampuan berkomunikasi, negosiasi, dan mediasi dalam menyelesaikan setiap persoalan gangguan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat (Kantibmas). Dalam melaksanakan tugas, pendekatan persuasif harus dikedepankan.

"Satpol PP harus punya kemampuan berkomunikasi, negosiasi, dan mediasi dalam menyelesaikan setiap persoalan gangguan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat," kata Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Fungsional dan Teknis Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Dian Andy Permana, saat memberi sambutan di acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Mediasi dan Negosiasi bagi Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang diselenggarakan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM Kemendagri) di Bogor, Selasa (29/3).

Menurut Dian, pendekatan persuasif ini dibutuhkan terutama ketika Satpol PP memberikan pelayanan urusan pemerintahan di bidang ketenteraman dan ketertiban umum serta pelindungan masyarakat ataupun saat menegakkan Peraturan Daerah (Perda) dan Peraturan Kepala Daerah (Perkada).

Pendekatan tersebut perlu diterapkan dengan menghargai hak asasi manusia melalui penerapan teknik negosiasi dan mediasi. "Bimtek ini digelar untuk meningkatkan kemampuan mediasi dan negosiasi aparatur Satpol PP dalam menjalankan tugasnya. Melalui upaya ini, Satpol PP didorong untuk bekerja lebih humanis dan menghargai hak asasi manusia," ujarnya.

Profesional dan Humanis

Dian menambahkan, melalui kegiatan bimtek ini peserta diberi pemahaman sehingga mampu menjelaskan jenis dan penyebab konflik. Tak hanya itu, peserta juga didorong memiliki kemampuan menganalisis strategi dan teknik mediasi sebagai resolusi konflik atas persoalan yang dihadapi.

"Saya berharap, bimtek ini dapat melahirkan aparatur Satpol PP yang kompeten, profesional, dan memahami aturan-aturan dalam menjalankan tugas di lapangan," katanya.

Lewat bimtek ini aparatur Satpol PP diharapkan punya kemampuan dan penguasaan teknik penanganan konflik. Sehingga, ketika dihadapkan pada persoalan yang terjadi di tengah masyarakat, Satpol PP tetap tenang dan humanis. "Tetap mengedepankan penanganan yang lebih humanis dan menghargai hak asasi manusia," ujarnya.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top