Satgas Sebut Positif Covid-19 Naik 366 Kasus
Tangkapan layar - Juru Bicara Kemenkes RI Mohammad Syahril dalam Talkshow: Masa Depan Pandemi Covid-19 di Indonesia yang diikuti dalam jaringan di Jakarta, Jumat (30/12/2022).
Foto: ANTARA/Andi FirdausJakarta - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menyebutkan kasus positif Covid-19 naik sebanyak 366 kasus pada awal tahun 2023, sehingga totalnya menjadi 6.720.181 kasus hingga Minggu pukul 12.00 WIB.
Data satgas yang diterima ANTARAdi Jakarta, Minggu, menyebutkan penambahan kasus positif terbanyak terjadi di DKI Jakarta sebanyak 130 kasus, kemudian Jawa Barat 72 kasus, Jawa Timur 35 kasus, Banten 32 kasus, dan Jawa Tengah 23 kasus.
Meskipun cukup rendah, penambahan kasus positif masih diikuti dengan tren kenaikan kasus kematian. Per hari ini, tujuh orang dinyatakan meninggal karena Covid-19. Total orang yang meninggal sebanyak 160.619 orang.
Kendati demikian, kasus aktif turun sebanyak 294 kasus. Menyisakan 9.577 kasus di seluruh Indonesia.
Data satgas juga menyebutkan sebanyak 6.549.985 pasien sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19. Setelah bertambah 653 pasien. Dengan rincian penambahan terbanyak ada di DKI Jakarta 313 pasien, kemudian Jawa Barat 86 pasien, Jawa Timur 52 pasien, Daerah Istimewa Yogyakarta 43 pasien, dan Lampung 39 pasien.
Satgas juga menyebutkan sebanyak 18.735 spesimen sudah diperiksa di seluruh laboratorium. Hanya saja, 1.158 orang dinyatakan sebagai suspek Covid-19.
Sementara itu, data satgas terkait jumlah orang yang menerima vaksinasi Covid-19 pada hari ini belum terlihat mengalami penambahan.
Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril mengatakan keputusan pemerintah mengakhiri Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) merupakan pertanda bahwa pandemi di Indonesia dalam kondisi sangat terkendali.
"Walaupun PPKM sudah dicabut, semua pihak perlu mengingat bahwa baik dunia maupun Indonesia masih dalam suasana pandemi. Selaras dengan pernyataan Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang mengatakan kalau pandemi belum berakhir, baru tanda saja akan berakhir, sehingga harus tetap waspada," katanya.
Ia mengatakan PPKM merupakan salah satu strategi dalam upaya pencegahan Covid-19. Sebab, situasi pandemi Covid-19 di Indonesia sudah sangat terkendali, yakni ditandai dengan laju kasus di bawah 1.000 dan dalam bulan ini tidak ada lonjakan yang sangat signifikan, termasuk angka hospitalisasi dan kematian.
Selain itu, antibodi masyarakat terhadap virus Corona berdasarkan sero survei sudah mencapai rata-rata 98,5 persen. Indikator itu menunjukkan Bangsa Indonesia sudah memiliki kekebalan melalui vaksinasi dan infeksi.
"Meskipun demikian, masyarakat perlu tetap waspada terhadap kemungkinan lonjakan kasus di kemudian hari yang dipengaruhi kemunculan varian baru virus Corona," ujar dia.
Berita Trending
- 1 Siswa SMK Hanyut di Air Terjun Lahat, Tim SAR Lakukan Pencarian
- 2 Diduga Ada Kecurangan, Bawaslu Sumsel Rekomendasikan Pemungutan Suara Ulang di Empat TPS
- 3 Pemerintah Jangan Malu Membatalkan Kenaikan PPN
- 4 Calon Wakil Wali Kota Armuji Sebut Warga Surabaya Cerdas Gunakan Hak Pilih
- 5 Cuaca Hari Ini, Wilayah Indonesia Umumnya Diguyur Hujan
Berita Terkini
- Tips Dapat Tiket Murah di Travel Fair dari Agen Perjalanan
- Bertemu Menhan Russia, Kim Jong U Janji Terus Dukung Perang di Ukraina
- Remaja 14 Tahun di Lebak Bulus Tega Bunuh Ayah dan Nenek hingga Tewas
- Gawat! PPATK Ungkap Transaksi Judi Online Anak Muda Rata-rata di Bawah Rp100 Ribu per Hari
- Gaji Guru Naik, Puan: Peningkatan Kesejahteraan Guru Langkah Memperkuat SDM Indonesia