Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Bisnis Ritel

Sarinah Pacu Penjualan di Bulan Ramadan

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Perusahaan BUMN yang bergerak di bidang ritel PT Sarinah (Persero) memacu penjualan pada bulan Ramadhan tahun ini. Hal itu dilakukan karena dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya penjualan di bulan puasa mampu mampu menyumbang sekitar 30 persen dari total penjualan sepanjang tahun.

Direktur Ritel Sarinah, Lies Permana Lestari, dalam acara Gembira Bareng Anak Yatim di Ramadhan, pekan lalu (18/5). mengatakan pada dua minggu di bulan Mei 2019, penjualan tercatat 110 juta rupiah. "Jumlah tersebut akan terus meningkat menjelang Lebaran karena animo customer semakin melonjak setelah menerima gaji dan tunjangan hari raya (THR) menjelang akhir bulan," kata Lies.

Selain daya beli yang meningkat, perusahaan katanya, juga menggelar beberapa even yang bakal menarik konsumen berbelanja seperti midnight sale dengan potongan harga yang cukup besar. Kegiatan tersebut dilaksanakan sebanyak empat kali selama bulan puasa.

Direktur Utama Sarinah, Ngurah Gusti Putu Sugiarta Yasa, menambahkan bahwa pihaknya sepanjang tahun 2019 menargetkan penjualan hingga 800 miliar rupiah, di mana kontribusi terbesar dari ritel pada bulan Ramadhan dan Natal serta Tahun Baru.

"Sebagai window of Indonesia kami juga memberi ruang bagi produk-produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dari berbagai pelosok Tanah Air memasarkan hasil karyanya, agar lebih dikenal secara luas," kata Ngurah.

Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan progres pembangunan dua menara di Jalan Sunda setinggi 164 meter dengan 41 lantai. Proyek dengan investasi 1,8 triliun rupiah itu ditargetkan beroperasi lebih cepat, sehingga memberi tambahan kontribusi pendapatan bagi perusahaan.

Gedung baru tersebut dibangun untuk memfasilitasi produk-produk premium, seperti fashion dan resto-resto highend serta ruang perkantoran dengan fasilitas modern seperti ruang konvensi, pameran berstandar internasional.

"Gedung lama tetap kami pertahankan karena merupakan salah satu saksi sejarah ritel di Indonesia, kami hanya bisa melakukan perubahan interiornya, karena Sarinah menjadi salah satu heritage dan kami berharap Sarinah bisa menjadi Harrods-nya Indonesia," katanya.

Superblok yang akan berdiri di lahan seluas 2,8 hektar di antara Jalan Thamrin, Wahid Hasyim, Sunda, dan Jalan Sabang tersebut bakal mendongkrak nilai properti perusahaan hingga 400 persen karena lokasinya strategis. Respons pasar terhadap tower l terbilang sangat positif. Sementara rencana pembangunan tower ll masih menunggu pembebasan lahan yang saat ini ditempati Kemang Cafe dan Martabak Bos.

Superblok ini akan menggunakan konsep mix use dimana 70 persen segmen bisnis dan sisanya komersial. Berkaitan dengan acara, Ngurah mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) memfasilitasi 100 anak yatim berbelanja langsung.

bud/AR-2

Penulis : Vitto Budi

Komentar

Komentar
()

Top