![](https://koran-jakarta.com/img/site-logo-white.png)
Santriwati Perlu Pahami Kanker Payudara
Acara sosialisasi deteksi dini kanker payudara di Pondok Pesantren Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (8/2).
Foto: ANTARA/HO YKPIBOGOR - Sosialisasi deteksi dini kanker payudara penting untuk meningkatkan kepedulian para santriwati terhadap kesehatan. “Untuk itulah kami menyosialisasikan upaya pemeriksaan untuk mendeteksi dini kanker payudara kepada para santri,” jelas Ketua Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) Linda Agum Gumelar yang dipantau Senin (10/2). YKPI sosialisasi kanker payudara ke Pondok Pesantren Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School, Bogor. YKPI bekerja sama Yayasan Metta-Manggala.
Menurut siaran pers yayasan di Jakarta, Senin, sosialisasi deteksi dini kanker payudara diikuti oleh 1.000 santriwati. Mereka terdiri atas 500 mahasiswi STAI Nurul Iman serta 500 siswi sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman. Ketua Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman, Umi Waheeda, menyampaikan bahwa sosialisasi deteksi dini kanker payudara penting untuk meningkatkan kepedulian remaja terhadap kesehatan.
“Kami percaya bahwa pendidikan kesehatan adalah bagian penting dari pembelajaran di pesantren. Oleh karena itu, kami sangat menyambut baik kerja sama ini dan berharap di masa mendatang dapat kembali mengadakan sosialisasi serupa agar para santriwati semakin teredukasi,” kata Umi.
- Baca Juga: Transportasi Jakarta akan Gunakan QRIS
- Baca Juga: Jakarta Perlu Operasi Pasar untuk Elpiji
Ketua YKPI Linda Agum Gumelar menyampaikan bahwa menurut data GLOBOCAN tahun 2022, angka kejadian kanker di Indonesia mencapai 408.661 dan angka kematian akibat kankernya sebanyak 242.988. Linda mengatakan bahwa kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak dialami oleh perempuan di Indonesia.
Menurut dia, kanker payudara dialami oleh 66.271 orang atau 30,1 persen dari total kasus baru kanker pada perempuan di Indonesia dan 70 persen di antaranya ditemukan pada stadium lanjut. Oleh karena itu, YPKI menggiatkan sosialisasi untuk mendukung upaya pencegahan dan penanganan dini kanker.
Kepala Instalasi Deteksi Dini Kanker Rumah Sakit Kanker Dharmais dr. Hardina Sabrida, MARS menyampaikan pentingnya memperhatikan kelainan payudara dalam upaya untuk mendeteksi dini jenis kanker tersebut. Kelainan yang dimaksud mencakup perubahan bentuk dan ukuran payudara, penebalan kulit, serta munculnya benjolan dan rasa nyeri.
Gejala lain yang perlu diwaspadai yakni hadirnya cekungan kulit seperti lesung pipit, pengerutan kulit payudara, keluar cairan dari puting susu, penarikan puting susu ke dalam, dan luka yang tidak kunjung sembuh pada payudara.
Dokter Hardina mengatakan, pemeriksaan payudara dapat dilakukan secara mandiri setiap bulan. Praktik perikSA payuDAra SendiRI (SADARI), menurut dia, sebaiknya dilakukan tujuh sampai 10 hari setelah hari pertama menstruasi. “Bila sudah tidak haid lakukan di tanggal yang sama setiap bulan,” katanya.
Tangsel
Sementara itu, Menteri Koordinator (Menko) Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar mengecek keberlangsungan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di Puskesmas Ciater, Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten, pada Senin (10/2).
Menko Muhaimin Iskandar yang didampingi Kepala Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan KemenkesAsnawi serta Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan POC Chacha Anisa langsung memantau kegiatan pemeriksaan kesehatan pada pukul 10.15 WIB.
Rombongan dari Kemenko Pemberdayaan Masyarakat dan Kemenkes sempat mengelilingi satu persatu ruangan seperti tempat pendaftaran, ruang kesehatan bayi, balita dan anak, serta juga berbincang-bincang dengan pasien mengenai kesehatannya. “Ini pendaftarannya berapa lama? Dan kesehatannya bagaimana? Apa sudah bisa,” tanya Menko Muhaimin di Tangerang, Senin (10/2).
- Baca Juga: AHY Sidak Pemeriksaan Kesehatan Gratis Kota Depok
- Baca Juga: Bogor Bahas Peningkatan Daya Saing Koperasi
Dalam kesempatan itu Menko juga menyampaikan kegiatan hari pertama pelaksanaan CKG dilakukan serentak di seluruh wilayah Jabodetabek. Seluruh fasilitas kesehatan, seperti puskesmas dan juga rumah sakit daerah, sudah bisa melayani Program CKG. wid/Ant/G-1
Berita Trending
- 1 Anggota Komisi IX DPR RI Pastikan Efisiensi Anggaran Tak Kurangi Layanan Kesehatan Warga
- 2 PLN UP3 Kotamobagu Tanam Ratusan Pohon untuk Kelestarian Lingkungan
- 3 Menteri Kebudayaan Fadli Zon Kunjungi Masjid Sultan Suriansyah Banjarmasin
- 4 Belinda Bencic Raih Gelar Pertama
- 5 Warga Kupang Terdampak Longsor Butuh Makanan dan Pakaian