Sangat Berani, Jenderal Bintang Tiga TNI Minta Mantan Atasannya di TNI Tidak Asal Tuding
Letjen Dudung Abdurachman.
Pernyataan Gatot itulah yang memantik reaksi keras Pangkostrad saat ini Letjen Dudung Abdurachman. Dengan lugas Letjen Dudung mengatakan, tudingan bahwa TNI telah disusupi paham komunis seperti fitnah keji. Sebab faktanya, patung itu tak dihilangkan karena paham komunis kini merasuki TNI. Tapi, patung itu hilang karena diminta penggagasnya Letjen Purn AY Nasution.
Letjen Purn AY Nasution, adalah mantan Pangkostrad. Di era Letjen AY Nasution jadi Pangkostrad itulah tiga patung dioroma itu diadakan.
"Patung tersebut, diambil oleh penggagasnya, Letjen TNI (Purn) AY Nasution yang meminta izin kepada saya selaku Panglima Kostrad saat ini. Saya hargai alasan pribadi Letjen TNI (Purn) AY Nasution, yang merasa berdosa membuat patung-patung tersebut menurut keyakinan agamanya. Jadi, saya tidak bisa menolak permintaan yang bersangkutan," kata Letjen Dudung.
Jadi kata Letjen Dudung, tidak benar tudingan bahwa karena patung diorama itu sudah tidak ada, diindikasikan bahwa AD telah disusupi oleh PKI. Menurutnya itu tudingan yang keji terhadap TNI AD.
"Seharusnya Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo selaku senior kami di TNI, terlebih dahulu melakukan klarifikasi dan bisa menanyakan langsung kepada kami, selaku Panglima Kostrad. Dalam Islam disebut tabayun agar tidak menimbulkan prasangka buruk yang membuat fitnah, dan menimbulkan kegaduhan terhadap umat dan bangsa," tegas Letjen Dudung.
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya