Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Sampah Plastik Meningkat dalam Masa Pandemi

Foto : ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo.

DIPENUHI SAMPAH - Kawasan Pantai Kuta di Badung, Bali, dipenuhi sampah kiriman pada Kamis (31/12), menjelang pergantian tahun.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Peningkatan penggunaan plastik semasa pandemi Covid-19 menghadirkan tantangan baru bagi komitmen Indonesia dalam mengurangi sampah plastik laut. Salah satunya terlihat dalam monitoring sampah medis oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di muara sungai menuju Teluk Jakarta.

"Semasa pandemi Covid-19 mengalami peningkatan. Riset ini berhasil mengidentifikasi tujuh tipe dan 19 kategori sampah menuju Teluk Jakarta melalui Sungai Marunda dan Cilincing di bulan Maret-April 2020," ujar Peneliti Pusat Penelitian Oseanografi LIPI, M Reza Cordova, di Jakarta, Jumat (1/1).

Reza menjelaskan, plastik mendominasi sampah di muara sungai sebanyak 46-57 persen dari total sampah yang ditemukan. Menurutnya, meski jumlah sampah secara umum yang sedikit meningkat atau sebesar lima persen, namun mengalami penurunan berat sebesar 23-28 persen.

"Hal ini menguatkan indikasi perubahan komposisi sampah semasa pandemi, yaitu meningkatnya sampah berbahan plastik yang relatif lebih ringan," jelasnya.

Sampah APD

Lebih lanjut Reza menyebutkan, riset monitoring sampah di muara sungai ini mencatat kehadiran sampah alat pelindung diri (APD), seperti masker medis, sarung tangan, pakaian hazmat, pelindung wajah, jas hujan. Kehadirannya sangat mencolok dibandingkan dengan sebelum pandemi.

Sampah APD, lanjut dia, menyumbang 15-16 persen dari sampah di kedua muara sungai, yaitu sebanyak 780 item atau 0,13 ton per harinya. Dia berharap peningkatan sampah APD di lingkungan mendorong perbaikan pengelolaan sampah medis yang bersumber dari rumah tangga.

"Sampah APD meningkatkan beban pencemaran. Tidak menutup kemungkinan sampah tersebut menjadi tempat 'penempelan' mikroorganisme patogen dan bahan berbahaya bagi ekosistem perairan, serta melepas bahan aditif lainnya," ucapnya.

Peneliti Pusat Penelitian Oseanografi LIPI, Intan Suci Nurhati, menjelaskan keberadaan limbah APD seperti masker medis di pantai menjadi topik hangat di sosial media pada tahun 2020. n ruf/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top