Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Sampah Antariksa, Seberapa Berbahayakah bagi Kita di Bumi?

Foto : ANTARA/Humas Polda Kalteng

Tim gabungan bersama warga Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah mengecek benda atau serpihan yang diduga 'fairing atau pelindung muatan roket Long March/CZ8 milik CNSA yang jatuh di perairan Kumai pada 2021.

A   A   A   Pengaturan Font

Lottie Williams, seorang penduduk Tulsa, Oklahoma, pernah tertimpa oleh sebuah puing pada tahun 1997. Benda itu seukuran tangannya dan diperkirakan berasal dari roket Delta II. Dia memungutnya, membawanya pulang dan melaporkannya ke pihak berwenang keesokan harinya.

Namun, dengan semakin banyaknya objek yang pergi ke luar angkasa dan kembali ke bumi, kemungkinan seseorang atau sesuatu tertimpa benda-benda tersebut semakin besar. Hal ini terutama terjadi pada objek besar yang tidak terkendali seperti Long March 5B.

Dari tiga kali peluncuran roket model ini:

    • Yang pertama mengorbit kembali pada 11 Mei 2020, dengan komponen yang mendarat di sebuah desa di Afrika
    • yang ketiga masuk kembali pada hari Sabtu di atas Indonesia dan Malaysia, dengan serpihan-serpihan yang mendarat di sekitar pulau-pulau di kedua negara tersebut.

Jadi, Apakah Kita Harus Khawatir?

Ada banyak perkiraan yang berbeda mengenai kemungkinan sampah antariksa menghantam seseorang, tapi sebagian besar berada dalam kisaran satu banding 10 ribu. Ini adalah peluang tertimpa benda angkasa bagi setiap orang, di mana saja di seluruh dunia. Namun, kemungkinan seseorang yang tertentu tertabrak (seperti kamu atau saya) berada di kisaran satu banding satu triliun.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top