Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
SDM Bangsa

Sambut Bonus Demografi Perlu Penguatan Pendidikan Informal

Foto : Koran Jakrta/Muhamad Ma'rup

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek, Wikan Sakarinto, dalam Peluncuran Program Pendidikan Kecakapan Kerja dan Pendidikan Kecakapan Wirausaha 2022, di Jakarta, Selasa (29/3).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Penguatan pendidikan informal sangat penting untuk menyambut bonus demografi Indonesia. Penyiapan sumber daya manusia (SDM) kompeten dengan jumlah masif bisa meningkatkan perekonomian. Demikian disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek, Wikan Sakarinto, dalam Peluncuran Program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) dan Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW), di Jakarta, Selasa (29/3).

"Bonus demografi jadi tantangan positif. Maka pendidikan harus diperkuat, tidak hanya yang formal, tapi juga informal," ujarnya. Dia mengatakan, satuan pendidikan informal seperti lembaga kursus dan pelatihan (LKP) terus diperkuat.

Wikan menuturkan, LKP bisa bersinergi dalam program PKK dan PKW serta berkolaborasi dengan industri. Lulusan LKP tidak hanya dilatih sesuai dengan kebutuhan industri, tapi juga bisa segera diserap lapangan kerja. Dia menekankan, LKP memiliki keunggulan dari pendidikan formal. Pelatihannya fleksibel dengan waktu yang lebih cepat.

"Fleksibilitas dan kecepatan waktu LKP membuat lulusan bisa segera diserap dunia kerja atau berwirausaha," tandasnya. Sementara itu, Ketua Komisi X DPR, Syaiful Huda, mengatakan, dia mendukung percepatan transformasi LKP melalui program PKK dan PKW.

Selain itu, praktik-praktik baik di LKP bisa direplikasi agar semakin banyak menghasilkan lulusan siap kerja dan berwirausaha. Dia menilai, fasilitas LKP mampu menjawab kebutuhan peningkatan SDM saat ini.

Menurutnya, banyak anak muda baik yang masih mengenyam pendidikan maupun tidak, lebih proaktif mengakses program peningkatan kompetensi.

"Dulu agak rumit menemukan anak muda yang kreatif dan proaktif. Namun, hari ini berlimpah," jelasnya. Plt Kursus dan Pelatihan, Kemendikbudristek, Wartanto, mengatakan, pada tahun 2022, LKP akan mencari peserta didik langsung ke satuan pendidikan seperti SMK/SMA atau politeknik.

LKP akan menyeleksi anak-anak yang tidak melanjutkan studi dan menganggur agar bisa mengikuti program PKK atau PKW di LKP. "Kalau dulu, semua LKP mencari peserta didik lewat RT/RW di desa-desa, sekarang kita ubah," katanya.

Dia menambahkan, peserta didik yang mendaftar di aplikasi "Ayo Kursus" juga akan ditindaklanjuti LKP terdekat. Hal ini juga demi mempercepat peningkatan kompetensi SDM.

"Kita tidak hanya mendidik para pencari pekerjaan, tapi juga menciptakan lapangan pekerjaan melalui program kewirausahaan," ucapnya.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top