Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik Indo Pasifik

Saling Gelar Latihan Militer, Ketegangan di LTS Meningkat

Foto : CONNER D BLAKE/US NAVY/AFP

ARMADA AS DI LTS I Konvoi armada laut Amerika Serikat yang dipimpn oleh Kapal Induk Theodore Roosevelt di Laut Tiongkok Selatan, Sabtu (23/1).

A   A   A   Pengaturan Font

BEIJING - Ketegangan di Laut Tiongkok Selatan semakin meningkat setelah Tiongkok menggelar latihan perang, beberapa hari setelah kapal induk Amerika Serikat (AS) memasuki kawasan perairan tersebut.

Kapal induk Amerika Serikat, USS Theodore Rosevelt, berpatroli di Laut Tiongkok Selatan, Sabtu (23/1). Kementerian Pertahanan AS menulis, aksi ini mengemban misi mempromosikan kebebasan pelayaran di Laut Tiongkok Selatan.

Mengantisipasi keberadaan USS Theodore Rosevelt itu, Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) mengirim 11 pesawat ke sudut barat daya zona pertahanan udara Taiwan pada 23 Januari, dan 15 pesawat ke area yang sama pada hari berikutnya.

Pada Senin (25/1), Beijing mengritik kebiasaan AS mengirimkan armada tempur ke Laut Tiongkok Selatan dan menganggap itu sebagai ancaman perdamaian dan stabilitas.

Otoritas Keselamatan Maritim Tiongkok mengeluarkan memo, Selasa (26/1), yang melarang aktivitas sipil di sebuah kawasan laut di antara Teluk Tonkin dan barat Semenanjung Leizhou. Pemerintah di Beijing enggan merinci rencana latihan perang itu, namun memastikan zona larangan berlaku antara tanggal 27 hingga 30 Januari.

Lokasi latihan hanya berjarak beberapa ratus kilometer di timur Hanoi, Vietnam, di mana Partai Komunis sedang menyelenggarakan Kongres Rakyat ke-13.

Manuver militer AS ditengarai merupakan isyarat bahwa pergantian kekuasaan tidak mengubah sikap Washington terkait klaim Tiongkok atas kawasan perairan tersebut.

Intelijen AS dan sekutunya melaporkan, pesawat militer Tiongkok melakukan simulasi serangan rudal terhadap kapal induk dari AS di dekat zona pertahanan udara Taiwan, tiga hari setelah pelantikan Joe Biden.

"Percakapan pilot di kokpit pesawat pembom H-6K Tiongkok dapat didengar saat mengonfirmasi perintah untuk simulasi penargetan dan pelepasan rudal anti-kapal terhadap kapal induk," kata sumber di intelijen AS.

Simulasi perang yang dilakukan Tiongkok itu dipicu oleh latihan militer yang digelar angkatan udara di selatan Taiwan. Taipei membuat simulasi invasi Tiongkok. Manuver udara Tiongkok itulah yang memicu respons kuat dari pemerintahan baru AS, yang memperingatkan Beijing suntuk berhenti mengintimidasi Taiwan.

"Kami mendesak Beijing untuk menghentikan tekanan militer, diplomatik, dan ekonominya terhadap Taiwan," kata Departemen Luar Negeri Amerika Serikat.

Menteri Luar Negeri AS, Anthony Blinken, bahkan menegaskan dukungan Amerika terhadap negara Asia Tenggara dengan menolak klaim Tiongkok terhadap Laut Tiongkok Selatan.

AS menginginkan Laut Tiongkok Selatan sebagai perairan internasional yang bebas dilalui siapa saja. Karena itu, AS kerap mengirimkan armada kapal perang dan pesawat tempurnya melintasi Laut Tiongkok Selatan. n SB/FT/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top