Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sidang Kasus Hoaks l Fahri Hamzah Mengaku Dibohongi Ratna

Saksi Meringankan Malah Memberatkan Ratna Sarumpaet

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Keesokan harinya, Fahri mengaku berusaha untuk menelpon kembali Ratna Sarumpaet, namun dalam perbincangan itu, Ratna telah mengaku kepada Fahri bahwa dirinya berbohong.

JAKARTA - Terdakwa kasus berita bohong atau hoaks Ratna Sarumpaet menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (7/5). Sidang kali ini beragendakan menghadirkan saksi-saksi yang meringankankan terdakwa.

Koordinator Jaksa Penuntut Umum (JPU), Daroe Tri Sandono, mengatakan saksi yang dihadirkan pada persidangan bukan meringankan dakwaan justru memperberat dakwaan terhadap terdakwa.

"Kalau saksi-saksi dari penasihat hukum tadi, menurut saya, bagus, justru menguatkan dakwaan kami, dari dua saksi fakta tadi," kata Daroe, di PN Jakarta Selatan, Selasa (7/5).

Saksi yang dimaksud Daroe salah satunya adalah Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah. Fahri mengatakan dirinya sempat menghubungi Ratna pada tanggal (2/10). Bahkan, ia sempat ingin memastikan kebenaran Ratna menjadi korban pengeroyokan.

"Tanggal dua saya kontak beliau, tapi nggak ada jawaban. Tapi media sudah bertanya pada saya, jadi saya bereaksi cukup keras karena peristiwa penganiayaan ini," terang Fahri.

Keesokan harinya, Fahri mengaku berusaha untuk menelpon kembali Ratna Sarumpaet untuk memastikan lagi kejadian tersebut. Telepon Fahri pun diangkat. Namun dalam perbincangan itu, Ratna telah mengaku kepada Fahri bahwa dirinya berbohong.

"Ditelepon beliau bilang, 'Fahri saya minta maaf. Saya berbohong. Saya akan akhiri ini, saya akan konferensi pers'. Beliau bilang seperti itu. Begitu beliau menyatakan minta maaf saya menanggapi sudah selesai dan tidak ikuti lagi," ungkap Fachri.

Pernyataan Fahri Hamzah ini yang, menurut Daroe, malah memperberat dakwaan. Fachri menyatakan mendapatkan foto Ratna dengan kondisi wajah babak-belur dari media umum, artinya unsur menyebarkan berita terpenuhi.

Saksi kedua adalah Nur Cahaya Nainggolan. Asisten pribadi Ratna ini menyebut Ratna Sarumpaet memiliki emosi yang tak stabil dan sering marah. Cahaya menyebut Ratna juga mengonsumsi obat antidepresan untuk meredakan stres.

Untuk perkara berita hoaks, Cahaya merasa ikut dibohongi. Sebab, Ratna menyampaikan pergi ke Bandung kepada staf dan anak-anaknya meski nyatanya Ratna ke RS Bedah Bina Estetika.

Cahaya mengaku bahkan sempat memfoto wajah Ratna diam-diam untuk berjaga-jaga bila suatu saat bisa dilaporkan pada polisi. Dia juga merasa aneh terhadap kabar penganiayaan tersebut.

Sebagaimana penuturan Cahaya, Ratna Sarumpaet mengaku dirinya memang mengonsumsi obat antidepresi. Kebiasaannya itu sudah dilakukan sejak lama. "Sudah lama, sudah lama banget," ujar Ratna setiba di Rutan Polda Metro Jaya. Namun, Ratna mengaku kondisinya saat ini sudah membaik dan malah ingin ikut berpuasa di tahanan.

Ratna Sarumpaet didakwa atas perbuatannya menyebarkan berita bohong atau hoaks berupa kabar penganiayaan yang menyebabkan luka lebam pada wajah.Ratna juga didakwa secara sengaja membuat kegaduhan di masyarakat melalui foto dan video yang tersebar.

Ratna Sarumpaet didakwa Pasal 14 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana dan Pasal 28 juncto Pasal 45 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). jon/P-6

Penulis : Yohanes Abimanyu

Komentar

Komentar
()

Top